Ma’ruf Amin: Kebangkitan Perekonomian Pesantren Harus Dimulai dari Para Santri

Wakil Presiden Maruf Amin (foto: Kompas)
banner 400x400

 

Jakarta,Hajinews.id — Persepsi masyarakat terdahulu terhadap pesantren hanya sebatas pusat pendidikan keagamaan atau belajar kitab. Namun, kini pesantren tidak hanya sekedar mendalami agama, tapi telah bertransformasi menjadi agen pemberdayaan yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Perubahan pola kehidupan sosial masyarakat, adanya reformasi pendidikan, dan terjadinya era disrupsi, telah menuntut pesantren untuk terus melakukan penyesuaian dan perubahan dengan tetap menjaga citra eksistensinya,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dalam rangka Peringatan Hari Santri 2021 secara virtual dikutip, Kamis (21/10).

Wapres menekankan tentang transformasi peran pesantren yang telah dikukuhkan dalam UU Nomor 18 Tahun 2019. Di dalam UU tersebut disebutkan, tiga fungsi utama pesantren, yaitu sebagai pusat pengkaderan pemikir-pemikir agama, sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia dan sebagai lembaga yang melakukan pemberdayaan masyarakat.

“Melihat ketiga fungsi utama tersebut, maka kebangkitan perekonomian pesantren harus dimulai dari para santri,” imbuh dia.

Sejalan dengan itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak para santri serta seluruh bagian dari pesantren untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan juga menyambut peluang di depan.

“Saya membayangkan bagaimana masa depan santri ini akan gilang gemilang, yang penting adalah bagaimana kita bisa melakukan komunikasi dan koordinasi, serta mempersiapkan diri,” ujar dia.

Ia meyakini, pesantren sebagai lembaga yang identik dengan nilai keislaman serta nilai ke-Indonesiaan memiliki potensi besar untuk melahirkan generasi beradab dan mampu berkompetisi di tengah perkembangan zaman.

“Jadi bukan hanya imajinasi saja, karena kita sudah punya contoh. Jika suatu saat nanti, santri-santri akan menjadi presiden wakil presiden, itu mungkin. Gampang, mau cari direktur atau komisaris BUMN itu akan gampang. Santri mampu jadi pemenang, kalau kita mampu mempersiapkan diri,” tegas Yaqut. (dbs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *