Gus Baha: Ini Peringatan untuk Orang yang Suka Menuduh Bid’ah

Menuduh Bid'ah
Gus Baha
banner 400x400
Hajinews.idCendekiawan Muslim KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih akrab disapa Gus Baha menjelaskan, dalam khazanah keilmuan, agama Islam memiliki beberapa tokoh yang kompeten dalam hal kepenulisan. Seperti kitab Al-Barzanji yang dikarang oleh penulis yang alim.

“Saya ulang lagi. Alhamdulillah, kitab-kitab maulid itu dikarang oleh orang-orang alim. Ada yang dikarang Syaikh Ad-Diba’i, ada yang dikarang Al-Barzanji, ada yang dikarang Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, jadi simtudduror,” ujar Gus Baha dalam video YouTube Santri Gayeng, diunggah pada Jumat, (1/4/2022).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kitab Al-Barzanji, kata Gus Baha berisi tentang sejarah Nabi. Akan tetapi, Gus Baha menuturkan, banyak orang yang malah menganggapnya sebagai sesuatu yang bid’ah.

“Itu berisi sejarahnya Nabi. Kamu pikir apa? Kok kamu malah anggap bid’ah? Kamu paham isinya tidak?,” jelas Gus Baha.

Lebih-lebih lagi, Gus Baha menyebut, terkadang orang yang baca kitab itu tidak akan paham. Begitu juga dengan orang yang mengkritisi, terkadang mereka tidak paham.

“Yang mengkritik tidak paham. Yang baca, juga tidak paham. Kalau kamu baca, itu sama seperti buku sejarah,” ungkap Gus Baha.

Gus Baha kemudian menyampaikan isi Kitab Al-Barzanji yang berbunyi: “Wa ba‘du. Fa aqulu huwa sayyidunâ muham-madubnu ‘abdillâh”.

“Muhammad itu putranya Abdullah putranya Abdul Muthalib. Abdul Mutalib punya nama lain yaitu Syaibah. Makanya di Makkah itu ada pintu bernama Bab Syaibah. Yaitu pintu yang dimasuki Abdul Muthalib,” ucap Gus Baha yang merupakan salah satu murid dari ulama kharismatik, Kiai Maimun Zubair itu.

“Sebab, nama lainnya Abdul Muthalib itu wasmuhu syaybatul hamdi humidat khishâluhus-saniyyah. Ibni hâsyimin. Itu semuanya sejarah,” imbuh Gus Baha.

Oleh karena itu, Gus Baha berpesan kepada umat Islam untuk belajar lebih dalam tentang ilmu agama. Sehingga jangan lantas menyalahkan atau mudah menghukumi bid’ah sesuatu.

“Orang Islam itu kalau bisa saling damai. Saya yang dianggap orang alim saja tidak suka bertengkar, kamu yang tidak alim kok malah suka. Hobi sekali,” tandas Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA, Narukan, Kragan, Rembang tersebut.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *