Kecam Tragedi Kanjuruhan, Kontras: Kematian Ratusan Aremania Sangat Tidak Wajar, Polisi Tidak Paham HAM



banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengutuk keras tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Polisi dinilai seharusnya memahami instrumen Hak Asasi Manusia (HAM) sehingga peristiwa kelam ini tidak sampai terjadi.

Sekjen Federasi Kontras, Andi Irfan mengatakan, ada kelalaian dari aparat dan panitia pelaksana pertandingan. Pertama Panpel pertandingan lalai dalam mengantisipasi membludaknya suporter di Stadion.

Bacaan Lainnya


“Kedua potensi kerusuhan SOP penyelamatan tidak terjadi sejumlah pintu di gate 11 hingga 14 tertutup dan tidak segera di buka sehingga suporter terjebak. Kontras mengutuk keras SOP seperti ini. Saya pikir Kapolri paham soal instrumen hak manusia dalam menangani massa di stadion,” kata Andi, Senin, 3 Oktober 2022.

Andi menilai penggunaan gas air mata sangatlah tidak tepat. Apalagi, FIFA secara jelas melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion. Mereka menduga kuat penyebab meninggalnya ratusan Aremania karena gas air mata.

“Kita punya polisi yang terlatih dan dilatih tidak untuk membunuh korban tetapi untuk melindungi kita. Lihat polisi justru menembakan gas air mata bukan ke lapangan tapi justru ke atas tribun. Sementara di tribun banyak orang-orang rentan, anak-anak, wanita dan ibu-ibu,” ujar Andi.

Andi Irfan mengatakan, bahwa Malang tidak dalam kondisi perang. Malang dalam kondisi damai dan tentram. Tetapi sebagian warga Malang atau Aremania ditemukan meninggal dunia dalam sebuah pertandingan sepak bola. Kontras dengan tegas menyebut, kematian ratusan Aremania sangatlah tidak wajar.

“Sepak bola ini digelar di area damai. Juga tidak ada perkelahian antar suporter. Tetapi suporter justru mati karena sepak bola. Jelas ada yang tidak beres dalam standar pengamanan polisi,” tutur Andi.

Andi telah bertemu dengan sejumlah suporter di Malang. Dia mendengar langsung cerita mereka yang ada di lapangan. Bahwa dua Aremania yang pertama masuk ke lapangan ingin memberikan semangat pada pemain Singo Edan. (dbs).

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *