Hajinews.id – Setiap orang pasti ingin sukses dan kaya dalam hidupnya. Tak heran jika banyak orang mencari cara cepat kaya.
Robert Kiyosaki, penulis “Rich Dad Poor Dad,” mengatakan waktu terbaik untuk menjadi kaya adalah saat pasar saham market crash. Hal ini sedang terjadi di industri real estate.
“AirBnb akan segera menuntun (kita semua) dalam market crash di industri real estate. Kalau Anda mau beli rumah, hari-hari yang membahagiakan itu akan segera datang. Sama halnya bagi yang ingin menyewakan rumah. Waktu yang terbaik untuk jadi kaya adalah ketika terjadi market crash. Semoga berhasil,” demikian cuitan Kiyosaki di akun media sosial X (dulu Twitter) miliknya.
Kiyosaki memang tak menjelaskan mengapa Airbnb jadi penyebab kehancuran dalam industri properti. Namun dia hanya meramalkan akan ada penurunan harga properti saat adanya masalah di pasar.
Salah satu contohnya adalah saat krisis properti yang menimpa Amerika Serikat (AS) tahun 2008. Kejadian itu terjadi dua tahun setelah harga properti yang terpukul karena kenaikan suku bunga acuan AS.
Gubernur Bank Sentral AS The Federal Reserve saat it, Alan Greenspan memutuskan menaikkan Fed Rate hingga empat kali yakni menjadi 5,25%.
Di saat bersamaan, laporan National Association of Realtors mengungkapkan harga rumah turun 1,7% dan menjadi yang terparah dalam 11 tahun. Saat itu, 3,9 juta rumah di AS tidak laku dijual dan pengajuan pembanguan rumah baru ambles 28%.
Sementara itu pasca pemulihan Covid-19, sektor properti memang tercatat paling lemah. Sepanjang 2023, permintaannya kian menurun di beberapa negara maju seperti AS, Inggris, hingga Jepang.
Di AS, penjualan rumah turun 2,2% dari bulan sebelumnya ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 4,07 juta unit pada Juli lalu. Saat itu menjadi tingkat terendah sejak Januari 2023 dan di bawah ekspekstasi pasar 4,15 juta unit.
Penurunan penjualan rumah di AS terjadi karena suku bunga hipotek lebih tinggi. Selain itu juga karena persediaan rumah yang jumlahnya terbatas.
Di Inggris, penjualan rumah tahun ini menjadi yang ternedah sejak 2012. Diperkirakan sepanjang 2023, penurunannya mencapai 21% dibandingkan tahun lalu.
Industri properti di China juga sedang dalam keadaan krisis. Penurunan penjualan rumah baru selama tujuh bulan pertama 2023 turun 4,7% dari 100 pengembang dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara di Jepang, harga propertinya kian meningkat. Namun ini dibarengi dengan permintaan yang lemah dan proyeksi ekonomi yang lambat.
Untuk penjualan tanah, terjadi penurunan 10,1% yoy atau 2.296 unit pada kuartal pertama 2023 di Tokyo. Namun tren berbeda terjadi di Osaka, di mana penjualan tanahnya meningkat 9% atau 1.567 unit pada periode yang sama. Kota tersebut sempat mengalami penurunan 15,5% sepanjang 2022 lalu.