Penangkapan Munarman Penuh Teka Teki, Refly Harun: Skenarionya Digiring Ke Kandang Teroris

Mempertanyakan Penangkapan Munarman
Penangkapan Munarman. foto/dok
banner 400x400

Hajinews – Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan mempersoalkan penangkapan mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman karena menjadi tersangka teroris.

Hal tersebut diungkapkan Refly Harun dalam video berjudul “LIVE! HRS DOAKAN MUNARMAN!” yang disiarkan lewat saluran YouTube pribadinya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Menurut Refly Harun, penangkapan Munarman oleh Densus 88 Antiteror Polri pada Selasa (27/4) penuh dengan teka-teki dan terkesan ada skenario penggiringan ke kadang terorisme.

Awalnya, Refly Harun menyinggung beberapa tokoh yang menurutnya ikut memprotes penangkapan Munarman seperti Fadli Zon dan Rocky Gerung.

“Rata-rata mempersoalkan penangkapan Munarman sebagai sesuatu yang tidak pada tempatnya. Mereka gunakan bahasa sendiri-sendiri,” jelas Refly Harun, Kamis (29/4).

Akan tetapi, Refly Harun menegaskan bahwa penangkapan Munarman memang sarat akan teka-teki dan seolah ada skenario tertentu.

“Tapi yang jelas, penangkapan Munarman memang penuh dengan teka teki karena sebelumnya seperti main poco-poco. Ada semacam skenario tertentu di mana Munarman digiring di kandang terorisme,” ungkap Refly Harun.

Akademisi ini lalu menyinggung pihak-pihak yang memprotes pernyataannya karena dinilai tidak netral dalam membicarakan kasus Munarman.

Oleh sebab itu, Refly Harun menuturkan bahwa harus dilihat dulu kadarnya sebesar apa. Hal itu menurutnya perlu diperjelas.

“Kalau bersalah kadarnya seperti apa. Kalau salahnya menghadiri baiat dan setelahnya doing nothing, tidak melakukan apa-apa yang berkaitan dengan ISIS misal, berarti tidak bisa dikenai pidana,” beber Refly Harun.

Namun, apabila Munarman terlibat beberapa tindak pidana seperti perencanaan bom atau terorisme, menurut Refly Harun sudah pasti harus dikenai hukuman dan wajib bertanggung jawab.

“Tapi masalahnya, apakah aparat penegak hukum punya bukti yang sesolid itu atau tidak. Yang betul-betul menggambarkan hubungan kausalitas antara tindakan teror dan mengaitkan terorisme di Makassar misal,” jelas Refly Harun.

“Apakah memamg ada hubungan kausalitas yang memang direct bukan sekadar asumsi, seperti misal hadir di baiat, pelaku juga, lalu koneksi nggak jelas. Itu tentu tidak bisa dikatakan langsung terlibat teroris,” sambungnya.

Refly Harun pun mendoakan agar pihak kepolisian bisa bertugas sebagaimana mestinya, mengusut kasus Munarman dengan penuh profesional.

“Ya, kita doakan sebaik-baiknya, bahwa penegak hukum kita tetap profesional, netral, independen, dan tidak melakukan sesuatu terhadap pesanan,” pungkas Refly Harun.(*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar