Catat! Pesangon Sudah Dibayar, 6 BUMN akan Dibubarkan

Logo baru Kementerian BUMN/Foto Net
banner 400x400

 

Jakarta, Hajinews.id- Enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal dibubarkan karena dinilai sudah tidak beroperasi dengan baik. Tentang pesangon karyawan disebut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, sudah dibayar.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Adapun enam BUMN yang akan dibubarkan yaitu:

PT Industri Gelas atau Iglas

PT Kertas Kraft Aceh

PT Merpati Nusantara Airlines

PT Pengmbangan Armada Niaga Nasional (PANN)

PT Istaka Karya (Persero)

PT Industri Sandang Nusantara (ISN) Persero

“Karyawan sudah dibayar oleh BUMN pesangon-pesangonnya. Nanti, pembubarannya bisa mengadopsi beberapa mekanisme, bisa PKPU atau UU PKS,” ujar Arya dalam diskusi online yang ditulis Rabu (6/10/2021).

Selanjutnya, tutur Arya Sinulangga, PT Kertas Kraft Aceh yang akan dibubarkan kedua. Hal ini, karena BUMN produsen kertas itu sudah sangat lama tidak beroperasi.

“Ini karena bahan bakunya moratorium, makanya sejak lama ini, sudah lama tidak bisa beroperasi. Sehingga dia gak punya bahan baku dan mahal untuk buat kertas. Itulah yang buat Aceh susah produksi kertas, bahan bakunya gak ada. Jadi sama, pembubarannya bisa lewat PKPU kalau mereka punya utang,” ucap dia.

Kemudian, PT Merpati Nusantara Airlines jadi BUMN ketiga yang akan dibubarkan. Pasalnya, Arya menerangkan, Merpati Dibubarkan karena investor yang ingin tiba-tiba batal.

Apalagi, saat ini merpati tidak memiliki izin operasional penerbangan lagi. Selain itu, Merpati juga tidak memiliki aset yang begitu besar.

“Kemudian untuk PT PANN memang ini perusahaan dulu kan sebenarnya perusahaan pembiayaan kapal, pesawat terbang. Sekarang mereka sudah tidak di core business-nya. Ini juga mereka mengarah ke kepailitan. Ada mereka punya aset, hotel, aneh juga ya karena dulu bisnisnya bukan itu. Ini nanti juga akan dikaitkan dan dicari tahu secara cepat,” ucap dia.

Lalu, Arya menyatakan, setelah PT PANN, PT Istaka Karya (Persero) yang selanjut yang akan dibubarkan. Sebab, Arya melihat utang Istaka Karya sudah menggunung, jika dibiarkan utangnya akan semakin mengular.

“Kemudian Industri Sandang Nusantara, industri tekstil juga lagi tidak bagus, kita pantau. Sudah tidak lagi menarik. Mereka punya bisnis, tapi tidak ada hubungan sama tekstil. Ada penyewaan tanah, tapi kan aneh, karena tidak ada hubungannya. Jadi kita akan bubarkan, entah itu dimasukkan ke kepailitan dan yang lainnya,” pungkas Arya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *