Menurutnya, Indonesia juga telah terperangkap sistem korporatokrasi yang menjadi bagian dari permainan oligarki.
Fajar menjelaskan, korporatokrasi mengendalikan beragam kebijakan politik, ekonomi, dan sosial budaya di dalam negara.
“Ini sudah dan jadi fenomena di dunia,” ujar Fajar dalam diskusi virtual bertajuk Kuasa Korporasi & Cengkeraman Oligarki, Sabtu (1/1).
Fajar mengatakan para pemilik modal menjadi penyumbang utama bagi politikus, kepala negara, dan pejabat.
“Mereka seolah-olah bekerja untuk demokrasi dan transparansi,” tutur Fajar.
Dia menilai korporatrokrasi membuat pemerintah menjadi diktator yang imerialistik.
Menurut Fajar, orang-orang di dalam korporatrokrasi akan melakukan apa pun untuk kepentingan pribadi.
“Mereka tidak peduli bahwa hal itu bisa menghancurkan dan merugikan negara-negara lainnya,” ucap Fajar.
Dia juga menyebut oligarki makin besar di sistem kapitalisme yang berwajah demokrasi.
“Relasi demokrasi sebagai kendaraan oligarki untuk menguasai aset negara juga sedang terjadi sangat masif,” ucap Fajar. (*)