Berikut Sebuah Renungan yang Mendalam dari Cak Nun, Bagaimana Cara Memahami Rahasia Atas Kehendak Allah

Bagaimana Cara Memahami Rahasia Atas Kehendak Allah
ilustrasi : sad man
banner 400x400
Hajinews – Setiap manusia memiliki garis nasibnya masing-masing, tapi sebagai makhluk kita tidak bisa menentukan nasib sendiri, karena nasib itu berada dalam ketetapan Allah.

Sekalipun manusia itu punya ilmu, keahlian, harta dan jabatan, bahkan kalau kita pakai ilmu, ada sesuatu dalam hidup ini yang mungkin bisa diketahui. Namun ada hal-hal dalam hidup ini yang manusia tidak mungkin mengetahuinya.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kita hanya mengetahui satu persen, tapi yang tidak tahunya 99 persen. Satu-satunya cara untuk supaya kita tahu adalah kalau Allah sendiri yang memberi tahu.

Sebagaimana dikutip dari mantrasukabumi.com dari kanal YouTube glondong chanel, Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun, menjelaskan mengenai bagaimana memahami kehendak Tuhan, sampai dia memahami rahasianya, berikut paparannya.

“Tlaten atau ada rasa yang lebih dari sekedar sungguh-sungguh, istiqamah, tekun dan seterusnya”. Sebagai contoh, “Kamu mendekati anak perampuan, tapi anaknya cuek banget. Tapi kamu tetap mendekat. Diludahi tetap gak apa-apa, berarti tlaten banget”.

“Sekarang kamu sama Allah telaten tidak? atau menurut kamu, Allah telaten tidak sama kamu?. Ada orang selingkuh, musyrik dari Allah, tetap dikasih rahmat, Allah sangat telaten”.

“Kamu punya ilmu punya keahlian punya harta punya jabatan tapi kamu tidak bisa menentukan nasibmu jadi nasib itu dipegang oleh Allah”. Allah maunya apa, itu yang terjadi. Allah tidak ingin, itu tidak terjadi”.

Kemudian Cak Nun melanjutkan, “Orang saya sudah modal sholat, modal ilmu kok tidak terjadi? anda tetap kalah sama nasib. Makanya dekat-dekatlah sama yang punya dan menentukan nasib”.

“Awalnya kamu harus telaten sama Allah, jangan minta lantas hari itu juga harus terjadi. Jadi sabar sama kehendaknya, memahami bagaimana sebenarnya apa maunya Allah”.

“Dicari, diminta terus, istikharah terus, istighfar terus, kalimat thoyibah terus, sampai suatu hari Allah tidak tega untuk tidak menunjukan rahasianya”.

“Saya ingin mengajak semuanya, ayo belajar telaten sama Allah, itu lebih dari berkah yang lain. Kamu sendiri istiqamah, itu sudah luar biasa bahagianya”.

Kemudian ia melanjutkan, “Kalau sudah terbiasa telaten sama Allah kamu tidak akan bisa berhenti. Dunia itu sudah tidak penting, dunia itu kan cuma sebentar, terus pulang ke tempat asalnya”.

“Kita beiman kepada Allah itu, Allah tidak butuh. Sementara tidak ada pilihan lain selain beriman kepada Allah, karena itu satu-satunya pilihan.

“Mau tidak mau kita akan dan harus lewat jalan situ, Allah sendiri tidak butuh kita yang mebutuhkan Allah”.

“Sekarang kalau kita pakai ilmu, ada sesuatu dalam hidup ini yang bisa kamu ketahui dan mungkin benar-benar akan kamu ketahui”.

“Tapi ada hal-hal dalam hidup ini, yang kamu tidak mungkin mengetahuinya. Kita hanya tahu satu persen tapi yang tidak tahunya 99 persen”.

Kemudian beliau menegaskan, “Jadi, kalau orang tidak tahu sikap dasarnya harus rendah hati. Kalau dia tahu bahwa dia tidak tahu, maka di akan tawadhu kepada Allah dan rendah hati sesama manusia”.

“Bisa merasa, jangan merasa bisa”, kata Cak Nun. Kemudian melanjutkan, “Yang memiliki, dia berhak membolehkan atau melarang”.

“Allah yang punya saham atas hidup kita, maka satu-satunya yang mengharamkan dan mewajibkan hanya Allah”.

“Untuk yang mungkin diketahui capailah dengan ilmu, tapi ada yang tidak mungkin diketahui, maka capailah dengan iman. Karena hanya dengan iman kamu mencapai sesuatu yang kamu tidak mungkin tahu”.

“Satu-satunya cara untuk supaya kita tahu Allah adalah kalau Allah sendiri ngasih tahu kita, maka kita tahu Qul Huwallahu Ahad”, pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *