Ekspor Benih Lobster: Faisal Basri Sebut Gila, Susi Bilang Kufur Nikmat

Ekonom senior, Faisal Basri. (Foto: CNBC Indonesia)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id –  Rencana Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo bakal menerbitkan kebijakan untuk membuka kembali ekspor benih lobster memunculkan pertentangan. Ekonom Faisal Basri hingga mantan Menteri KKP Sudi Pudjiastuti ikut angkat bicara.

Pasalnya, kebijakan ini memang berlawanan dengan kebijakan Menteri KKP sebelumnya, Susi Pudjiastuti yang menutup keran ekspor benih lobster terutama di bawah ukuran 200 gram. Potensi besar menjadi pertimbangan atas kemungkinan berubahnya kebijakan tersebut oleh Edhy Prabowo.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Faisal mempertanyakan rencana kebijakan Edhy Prabowo itu yang menurutnya sudah gila. “Belum dua bulan kabinet ada justru ekspor benih lobster dicabut. Sekarang? Jual jual heh lobster itu kita besarkan. Udah gila ini. Jadi mungkin kita yang berada di luar politik ini bisa matching kan gitu ya antara tuntutan dan tantangan yang kita hadapi dengan peluang-peluang yang ada. Dan ini kan pada akhirnya akan meningkatkan dosis pajak,” kata Faisal Basri di Kemenkeu, Selasa (10/12/2019).

Faisal menjelaskan mengapa rencana kebijakan pencabutan larangan ekspor bibit lobster dianggap sudah ‘gila’, karena harusnya dengan membudidayakan bibit lobster di dalam negeri akan menciptakan nilai tambah lebih besar di dalam negeri.

Adapun Susi Pudjiastuti dalam postingan di akun Twitternya, Selasa (10/12) sempat membahas soal rencana kembali mengekspor bibit lobster.

“Lobster yg bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya; dengan harga seperseratusnyapun tidak. Astagfirulah .. karunia Tuhan tidak boleh kita kufur akan nikmat dari Nya,” katanya.

Edhy Prabowo dalam penjelasan sebelumnya mengatakan bahwa harga lobster di Vietnam jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia, sehingga ada potensi ekspor.

Ia sempat mengirim tim ke Vietnam untuk melakukan pemantauan harga benih lobster. Ia mengaku kaget karena benih lobster yang dijual jauh meningkat dibanding harga jual dari nelayan di Indonesia.

“Paling mahal itu Rp139 ribu satu benih. Gila, satu benih baby lobster itu Rp139 rb? ‘iya pak susah barangnya sekarang. Biasanya hanya Rp50-70 ribuan,” katanya di Rakornas KKP Hotel Borobudur, Rabu (4/12/2019).

Padahal, kata Edhy benih lobster yang dijual dari Indonesia hanya di kisaran Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu. Penyebab membengkaknya harga hingga puluhan kali lipat disinyalir karena rute perjalanan yang tidak langsung. Sebelum tiba di Vietnam, benih lobster tersebut harus lebih dulu melewati Singapura, sehingga ada peningkatan harga di perantara.

Potensi besar yang dimiliki masih harus dibayangi oleh terganggunya ekosistem serta budidaya lobster. Edhy mendorong petambak untuk menyediakan re-stok lobster dewasa sebanyak 5 persen.

Termasuk adanya kajian khusus terkait perkembangbiakan lobster jika kebijakan tersebut jadi diterapkan. “Lewat putusan ilmiah. lobster itu kalau tidak dipanen toh tumbuhnya (hanya) 1 persen,” sebut Edhy. (rah/cnbcindonesia)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar