Kisah Abu Nawas: Teriak Keras di Pasar, Abu Nawas Malah Mendapat Hadiah Dari Raja

Abu Nawas Teriak Keras di Pasar
ilustrasi: Abu Nawas Teriak Keras di Pasar


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idABU nawas menciptakan kehebohan hingga Yang Mulia Raja pun terkejut dengan kabar ini. Bermula saat Abu nawas kehabisan uang. Dia juga sudah lama tidak bertemu raja. Oleh karena itu, Abu nawas berusaha mendapatkan hadiah dari raja, yaitu pergi memancing.

Suatu hari, Abu nawas Teriak -Teriak di tengah ramainya pasar di Baghdad, Irak. Kemudian dia berbicara seperti bukan orang beriman.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Wahai umat manusia, ketahuilah! Aku, Abu Nawas, adalah orang yang sangat membenci kepada yang haq (kebenaran) dan suka kepada fitnah, dan aku adalah orang yang lebih kaya dibandingkan Allah,” ujar Abu Nawas sambil berteriak seperti dikutip dari Kalam Sindonews.

Semua orang terdiam dan terkejut. Padahal selama ini Abu Nawas dikenal sebagai seorang Muslim yang taat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Meskipun sering membuat lelucon, candaannya tidak pernah separah itu. Akibatnya, Abu Nawas ditangkap dan dibawa menghadap Raja.

“Hai Abu Nawas, benarkah engkau berkata begitu?” tanya Raja.

“Benar,” jawab Abu Nawas.

“Mengapa engkau berkata begitu, sudah kafirkah engkau?” tanya Raja lagi.

“Ah, aku kira Raja juga seperti aku. Raja juga pasti membenci perkara yang haq,” ucap Abu Nawas.

“Gila benar engkau!” bentak sang Raja.

“Jangan marah dulu wahai Raja, dengarkan dulu keterangan dariku,” kata Abu Nawas coba menguasai situasi saat itu.

“Keterangan apa yang ingin engkau dakwahkan. Sebagai seorang Muslim, aku membela dan bukan membenci perkara yang haq, engkau harus tahu itu,” kata Raja.

“Tuan, setiap ada orang yang membacakan talqin aku selalu mendengar bahwa mati itu haq dan neraka itu haq. Nah, siapakah orangnya yang tak membenci mati dan neraka yang haq itu? Tidakkah Raja juga membencinya seperti aku?” jelas Abu Nawas.

Kemudian Raja terdiam, sambil menyaring perlahan apa yang dikatakan oleh Abu Nawas. “Ya. Tentu saja. Kematian dan neraka adalah yang haq. Tapi, bagaimana dengan pernyataanmu yang menyukai fitnah?” tanya sang Raja.

“Bukan hanya aku. Raja juga menyukai fitnah. Raja barangkali lupa bahwa di dalam Alquran disebutkan bahwa harta benda dan anak-anak kita adalah fitnah. Padahal, Raja juga menyenangi harta dan anak-anak seperti halnya saya. Benar begitu Raja?” tanya Abu Nawas.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *