Kisah Rasulullah SAW Bermimpi Melihat Terjadinya Malam Lailatul Qadar

Rasulullah SAW Bermimpi Melihat Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar


banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idMalam-malam terakhir Ramadan menjadi momen yang patut dimanfaatkan dengan baik seiring dengan bertambahnya ibadah. Ada sebuah cerita tentang sahabat Nabi SAW, Abu Said Al Khudriy, yang sedang melakukan it’ikaf dan mendengarkan khotbah Rasulullah SAW.

Di penghujung bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk itikaf (berdiam diri di masjid) dan berlomba-lomba untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saat itu, Abu Said Al Khudriy sedang melakukan I’tikaf dengan Rasulullah SAW yang berlangsung pada 10 malam di pertengahan bulan Ramadan. Lebih tepatnya sudah tanggal 20 Ramadan, karena saat ini hari sudah berganti dan sudah waktu pagi.

Rasulullah SAW berkhutbah dan mengatakan, bahwa ia bermimpi diberikan penglihatan kapan waktu terjadinya malam Lailatul Qadar. Kemudian, Rasulullah SAW dibuat lupa dan tidak dapat mengingat penglihatan tersebut. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW memberikan perintah untuk mencari malam tersebut pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, khususnya pada malam ganjil.

Rasulullah SAW berkata,

نِّي أُرِيتُ لَيْلَةَ القَدْرِ، ثُمَّ أُنْسِيتُهَا -أَوْ نُسِّيتُهَا-

Artinya : “Aku bermimpi melihat kapan terjadinya malam lailatul qadar, kemudian aku dibuat lupa.”

فَالْتَمِسُوهَا فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ فِي الوَتْرِ

Artinya : “(namun) carilah malam tersebut pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, pada malam ganjilnya.”

Satu – satunya yang Rasulullah SAW lihat pada mimpinya tentang malam Lailatul Qadar adalah malam tersebut terjadi pada malam – malam yang ganjil. Ia juga mengingatkan pada para sahabatnya untuk datang kembali ke tempat Itikaf dan lanjutkan beritikaf dengan-Nya.

Abu Said berkata sesuai dengan Hadits Riwayat Bukhari sebagai berikut,

“Maka kamipun kembali ketempat i’tikaf, (saat itu) kami melihat kelangit, tidak ada sedikitpun awan, walaupun hanya tipis. Lalu datanglah awan yang membawa hujan, sampai air bertetesan dari atap masjid -ketika itu atap terbuat dari pelepah kurma- Lalu shalatpun didirikan, dan akupun melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersujud pada air dan tanah (becek). Sampai-sampai aku melihat sisa-sisa tanah berada didahi beliau”.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *