Hajinews.id,- Hidup adalah sebuah perjalanan. Ia tak pernah lepas dari 2 kondisi, apakah angin sedang berpihak kepada kita atau angin sedang berpihak kepada orang lain. Roda nasib selalu berputar, tidak ada yang selalu diatas dan tiada pula yang selalu dibawah.
إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُ وَتِلْكَ الأيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَاء وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ الظَّالِمِينَ -١٤٠-
“Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badr) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami Pergilirkan di antara manusia.” (QS.Ali Imran: 140)
Hidup tak pernah lepas dari tawa dan tangis, sedih dan bahagia. Imam Ali bin Abi tholib pernah berpesan,
Masa ini terbagi menjadi 2 hari. Hari keberuntungan dan hari naas bagimu.
Disaat hari sedang berpihak kepadamu maka bersyukurlah.
Dan disaat hari sedang tidak berpihak padamu maka bersabarlah.
Karena itu bekal terpenting dalam menjalani hidup adalah banyak bersyukur dan banyak bersabar. Tidak cukup hanya sesekali bersyukur dan bersabar. Dalam Al-Qur’an Allah menggandengan sifat sabar dan syukur sebanyak 4 kali, itupun dengan Sighoh Mubalaghoh yang bermakna sangat bersabar dan sangat bersyukur.
إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ -٥-
“Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” (QS.Ibrahim: 5 – Luqman: 31 – Saba’: 19 – As-Syura: 33)
Pengulangan ayat yang menggandengkan sabar dan syukur ini ingin menjelaskan bahwa inilah hakikat dunia ditengah roda nasib yang selalu berputar. Dan kuncinya adalah,
Jangan bersedih ketika mendapat musibah karena banyak orang yang musibahnya lebih berat
Jangan bersedih jika ada orang lain yang sukses, kita pun juga bisa meraihnya
Dan jangan lupa untuk bersyukur atas nikmat Allah yang tak terhitung lagi jumlahnya
Karena roda atasmu akan segera datang pada waktunya. (#) sumber: khaznah alqur’an).