Yusril Ogah Jadi Wakil Kepala Staf Kepresidenan

Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Merdeka)

JAKARTA, hajinews.id –  Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyangkal kabar dirinya ditunjuk menjadi wakil kepala staf kepresidenan Kantor Staf Presiden (KSP). Yusril mengaku tidak berminat menjadi orang nomor dua di KSP.

“Enggak bener. Saya juga enggak minat,” ujar Yusril, yang merupakan mantan Menteri Hukum dan HAM ini, melalui pesan singkat, Jumat (27/12/2019).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Yusril, yang saat ini masih berada di Arab Saudi, heran dengan kabar bahwa dirinya dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi wakil Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Sebelumnya, Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2019 Tentang Kantor Staf Presiden (KSP) yang ditandatangani pada 18 Desember. Dalam aturan itu, Jokowi membuat posisi baru, yakni wakil kepala staf kepresidenan.

Wakil kepala staf kepresidenan diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Masa jabatan wakil kepala staf kepresidenan paling lama sama dengan jabatan kepala staf kepresidenan, yang mengikuti masa jabatan presiden.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rahman mengatakan wakil kepala staf kepresidenan membantu kepala staf kepresidenan dalam pelaksanaan program pemerintah. “Memastikan seluruh program presiden dan wakil presiden terlaksana dengan baik,” kata Fadjroel, kemarin.

Fadjroel menyebut posisi wakil kepala staf kepresidenan berasal dari kalangan profesional. Menurutnya, orang-orang profesional yang bakal membantu tugas Moeldoko itu bisa dari partai politik ataupun nonpartai. “Profesional itu kan bisa berasal dari partai, non-partai. Kemudian mereka yang berpengalaman di wilayah birokrasi sehingga bisa membantu unit delivery,” ujarnya.

Sebelumnya, Partai Bulan Bintang  yang tak punya wakil di pemerintahan mengaku belum diajak bicara oleh Istana terkait pos wakil KSP. Namun partai besutan Yusril Ihza Mahendra itu mengaku telah mengirimkan daftar ‘pasukan’ Yusril Ihza Mahendra ke Istana untuk menjabat di KSP.

“Belum ada pembicaraan. Tetapi memang beberapa nama sudah pernah kami kirimkan seperti pada waktu Pak Moeldoko mengatakan parpol yang belum mendapatkan tempat itu sudah mengirimkan nama-nama untuk ditempatkan di beberapa tempat. Memang PBB termasuk yang mengirimkan nama untuk bisa diperbantukan kepada Pak Moeldoko di KSP,” kata Waketum PBB Sukmo Harsono saat dihubungi, Kamis (26/12/2019). (rah/cnnindonesia/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *