Tiket Umrah Mahal, KPPU Diminta Selidiki Dugaan Kartel 5 Agen Travel

Foto ilustrasi. (Ist)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id – Mahalnya harga tiket pesawat Garuda, khususnya untuk umrah, diduga akibat adanya monopoli dan kartel penjualan tiket pesawat Garuda Indonesia oleh lima agen travel.

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H.Maming menduga  modus monopoli dilakukan oleh travel-travel kecil yang mewajibkan calon konsumen membeli tiket umrah melalui lima agen yang diduga melakukan kartel tersebut. “Kelima agen tersebut hanya menawarkan tiket Garuda Indonesia,” ujar Maming dalam keterangan tertulis, Jumat (27/12/2019).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Maming meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU secepatnya turun tangan untuk menyelidiki dugaan kasus ini. “Umat mau ibadah kok tiket pesawat Garuda dimonopoli oleh lima agen ini,” tegas Maming.

Akibatnya, sambung Maming, harga tiket kemudian menjadi mahal. Sebab travel-travel kecil ini wajib membeli ke kelima agen di atas. “Kita minta KPPU ungkap dugaan adanya permainan di internal Garuda dan kelima agen ini,” kata dia.

Kartel adalah kerja sama kelompok dalam menetapkan harga, serta membatasi suplai dan kompetisi agar mendapatkan keuntungan. Akibat monopoli harga tiket tersebut, para travel harus menanggung kerugian karena keuntungan yang diperoleh semakin kecil. Selain itu, persaingan usaha penjualan tiket menjadi kurang sehat karena adanya monopoli.

Maming menambahkan, dampak buruk dari dugaan kartel ini yaitu sejumlah travel umrah merugi. “Marginnya semakin kecil sebab konsumen mesti membeli tiket secara berjenjang. Dugaan kita ada indikasi kuat kartel tiket untuk rute middle east airlines (MEA) atau umrah,” sambung Maming.

Menurut dia, berbeda dengan Garuda, tiket maskapai lainnya dijual secara bebas ke pasar dan tidak terkonsentrasi pada sejumlah agen tertentu. Artinya, tiket maskapai lain khususnya rute umrah bisa mudah ditemukan di agen lain.

“Tiket maskapai lainnya dengan mudah ditemukan di pasar atau platform lainnya. Pasti ada permainan, tolong diselidiki dugaan ini. Ini membuat umat Islam semakin susah mendapat tiket untuk umrah,” kata Maming menegaskan kembali. (rah/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *