Kenapa Sebelum Makan Nabi Selalu Memakan Garam?

(Foto: Thinkstock)

Lagi-lagi ajaran Islam terbukti kebenarannya. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sebaik-baik lauk adalah garam” (Al-Baihaqi).

Hal tersebut sangat bertentangan dengan dunia medis saat ini yang menyebutkan bahwa makan garam bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti darah tinggi, dehidrasi, keropos tulang, dan penyakit empedu.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Namun hal itu tidak akan terjadi jika Anda mengetahui cara mengonsumsi garam dengan baik dan secara benar, sesuai Sunnah Rasul.

Ada caranya mengonsumsi garam agar terhindar dari penyakit (ala Rasul). Jadi, sesuai dengan hadist di atas yang menyatakan garam bukanlah penyebab penyakit tapi malah obat yang paling mujarab seandainya digunakan dengan cara yang benar.

Kuncinya adalah garam tidak boleh dimasak. Ingat, tidak boleh dimasak. Kesalahan kita –kebanyakan orang Indonesia– adalah kita memasak garam yaitu memasukkan garam ke dalam masakan ketika masakan sedang mendidih atau panas.

Hal tersebut akan menyebabkan garam menjadi racun atau toksin jika garam dimasak dengan cara di atas. Garam akan menjadi zat asam atau asid dan membahayakan kesehatan serta mengundang berbagai penyakit.

Selain itu kandungan yodium pada garam juga akan hilang dengan percuma. Ingat, yodium sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita.

Berikut cara penggunaan garam yang benar agar garam benar-benar menjadi obat bagi tubuh kita, bukan jadi penyakit:

Masaklah makanan yang ingin dimasak sehingga selesai. Contohnya saat memasak sayur masukkan garamnya apabila masakan sudah berangsur dingin atau dalam keadaan dingin. Ingat, saat memasak harus tanpa garam.

Selagi makan, bisa juga sediakan semangkuk garam dan taburkan di atas makanan yang ingin dimakan sesuai selera masing-masing.

Garam adalah mineral bagi tubuh. Banyak amalan yang dilakukan oleh para salafus shalih  ialah dengan mengambil garam sebelum memulai makan.

Garam digunakan sebagai pembuka makan dengan mengambilnya melalui ujung jari dan dimasukkan ke dalam mulut.

Kelebihan atau manfaat mengonsumsi garam adalah dapat mengobati lebih dari 70 penyakit, di  antaranya darah tinggi, diabetes, tulang keropos, gondokan, dan sakit kepala. Bahkan bila rutin mengonsumsi garam dengan cara yang benar tidak akan mengalami keadaan mati mendadak.

Berbagai penyakit yang disinyalir timbul akibat makan garam seperti gejala jantung dan tekanan darah tinggi adalah karena penggunaan konsumsi garam yang salah. Jadi, yang harus selalu diingat adalah kalau memasak jangan diberi garam. Garam tidak untuk dimasak!.

InsyaAllah berbagai penyakit berat seperti darah tinggi dan jantung bisa dihindari dengan cara mengonsumsi garam dengan benar.

Jadi, kesimpulannya yang benar adalah garam itu adanya di atas meja makan, bukan di dapur. Untuk diketahui, orang asing lebih awal mempraktikkan cara yang benar itu: meletakkan garam di atas meja makan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *