Di Era Ahok BPBD Kota Dihapus, Jokowi Minta Diaktifkan Kembali

Personel BPBD DKI Jakarta. (Twitter BPBD DKI)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Subejo, siap mengusulkan pengaktifan kembali BPBD Kota kepada Gubernur Anies Baswedan karena dulu BPBD Kota dihapus di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Mau diaktifkan kembali. Kita akan mengusulkan kepada Gubernur. Itu kan Pergub bisa. Dulu zaman Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama dihapus). Belum tahu saya (alasannya),” kata Kepala Subejo di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (3/1/2019).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Subejo menilai kerja BPBD masih bisa lebih cepat jika ada di tingkat kota. BPBD bisa memberikan masukan penanganan kepada wali kota. “Rantai kendali cepat. Ini kan jadi, masih kurang terjangkau dengan efektif. Meski penanggung jawab wali kota dan jajaran. Tapi ada orang kita (BPBD) di situ kakinya yang istilahnya, fasilitasi memberikan masukan, bisa respons duluan,” papar Subejo.

Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkap arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait banjir di Jabodetabek dan Banten. Salah satu arahannya soal pengaktifan BPBD hingga ke tingkat kabupaten dan kota.

Arahan tersebut  disampaikan saat rapat terbatas terkait pencegahan dan penanganan dampak banjir. Rapat dihadiri oleh Mendagri Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menkes Terawan Agus Putranto, Mensos Juliari Batubara, serta Kepala BNPB Doni Monardo.

“Arahan Bapak Presiden adalah untuk mengaktifkan kembali seluruh BPBD. Bukan hanya di tingkat provinsi tapi di tingkat kabupaten kota, terutama juga DKI Jakarta,” ujar Doni di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2020).

“Pak Presiden menugaskan kembali kepada kami agar menyampaikan pesan kepada seluruh pemimpin di daerah agar berkolaborasi antara pusat dan daerah serta didukung TNI-Polri serta segenap unsur pendukung termasuk relawan hendaknya menjadi kekuatan yang bisa melakukan berbagai upaya. Baik itu pencegahan, mitigasi, dan ketika terjadi keadaan darurat bisa minimalisir korban yang timbul,” papar Doni menambahkan.

Sementara itu, Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan Jokowi memerintahkan kementerian dan lembaga saling berkoordinasi di lapangan, untuk memastikan negara hadir di tengah bencana yang menimpa warga Jabodetabek. “Sesuai arahan Presiden agar kami semua berkoordinasi di lapangan memastikan negara hadir,” kata Juliari.

Kemensos sendiri telah mengirimkan bantuan logistik berupa 7.000 paket makanan anak siap saji ke posko-posko pengungsian. Selain itu, ada selimut, family kit dan tenda. “Dan juga layanan seperti dukungan psikososial untuk anak-anak yang trauma. Kami siapkan di beberapa posko pengungsian,” lanjut Juliari.

Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuldjono menambahkan Jokowi meminta kementerian dan lembaga terkait tetap melanjutkan penanganan banjir di Jakarta. Jokowi juga ingin pembangunan dua bendungan, yakni Sukamahi dan Ciawi rampung tahun ini.”Insya Allah mudah-mudahan tidak terlalu lama,” ujar Basuki. (rah/berbagai sumber)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *