Korban Tewas Banjir Jabodetabek dan Banten Bertambah Jadi 43 Orang

Petugas mengevakuasi warga yang terjebak banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta, Rabu (1/1/2020). (Antara Foto)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id  – Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebutkan korban banjir wilayah Jabodetabek dan Banten bertambah menjadi 43 jiwa.

“Korban bertambah menjadi 43 jiwa menurut data hingga Jumat, pukul 09.00 WIB. Korban terbanyak akibat terseret arus banjir dan tertimbun tanah longsor,” ujar Agus dikutip dari situs resmi BNPB di Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Agus memerinci korban meninggal dunia terbanyak di Kabupaten Bogor 16 orang, disusul Kabupaten Lebak (8), Jakarta Timur (7), Kota Depok dan Kota Bekasi, masing-masing tiga orang, serta Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Bekasi, masing-masing satu orang.

Selain terseret arus banjir sebanyak 17 orang dan tertimbun tanah longsor sembilan orang, korban jiwa juga terjadi karena tersengat arus listrik delapan orang dan hipotermia tiga orang. Sebanyak lima orang lainnya masih dalam pendataan dan satu orang dilaporkan masih hilang.

Korban yang terseret arus banjir paling banyak berasal dari Kabupaten Bogor, 11 orang, Jakarta Timur (3), serta Jakarta Barat, Kota Bekasi, dan Kabupaten Lebak, masing-masing satu orang.

Korban yang tertimbun tanah longsor berasal dari Kabupaten Lebak empat orang, Kota Depok (3), Kabupaten Bekasi, dan Kota Bogor, masing-masing satu orang.

Korban yang tersengat arus listrik berasal dari Kabupaten Lebak dan Kota Bekasi, masing-masing dua orang serta Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan, masing-masing satu orang.

Agus menambahkan jumlah warga terdampak banjir dan longsor di Jabodetabek  mencapai 409 ribu jiwa hingga Kamis (2/1/2020) pukul 22.00 WIB. Tercatat Kota Bekasi dengan warga terdampak paling banyak mencapai 366.274 jiwa.

Banjir menerjang sebagian wilayah Jabodetabek akibat hujan intensitas tinggi yang turun sejak 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020.

Di Jakarta kawasan terparah banjir ada di Jakarta Timur. Sementara di Jawa Barat, kawasan terparah di Bekasi.

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di lima wilayah di Jabar. Status tanggap bencana ini berlaku selama dua pekan terhitung sejak 1 Januari 2020.

“Lima wilayah itu yakni Kota dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Indramayu,” ujar Ridwan Kamil di Bandung, Jumat (3/1/2020). (rah/berbagai sumber)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *