Kemandirian Jadi Tema Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2020

Foto: PBNU for hajinews.id
banner 400x400

Jakarta, hajinews.id-PBNU akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Kabupaten Rembang, Jawa Tengah pada 18-19 Maret 2020.

Seperti diketahui, Pondok Pesantren Al-Anwar adalah pondok pesantren asuhan almaghfurlah KH Maimoen Zubair atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Moen. Hingga akhir hayatnya, Mbah Moen adalah seorang Mustasyar PBNU.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Nantinya, pelaksanaan kegiatan tersebut akan berlangsung di empat pesantren Al-Anwar, yakni Al-Anwar pusat, Al-Anwar II, III, dan IV yang semuanya berada di kabupaten Rembang.

Tema Munas Konbes NU 2020 adalah ”Islam Nusantara dan Kemandirian NU untuk Peradaban Dunia”. Jadi, kata kunci Munas dan Konbes NU kali ini adalah kemandirian.

Ini yang akan dikaitkan dengan tema muktamar, bahwa NU harus menegaskan kembali sebagai jam’iyah yang punya kekuatan mandiri. Sehingga NU harus menggerakkan segala perangkatnya menjadi organisasi mandiri dan berdaya.

Panitia sudah melakukan survei dan silaturahim ke pengurus Pondok Pesantren Al-Anwar. Bahkan sudah mengadakan rapat perdana dengan pihak pesantren.

Dan, berdasarkan hasil keputusan rapat panitia, yang menarik adalah, nantinya mulai dari acara pembukaan sampai penutupan tidak akan mengundang pejabat pemerintah dari pusat sampai daerah dan pimpinan BUMN.

Jika ada pejabat pemerintah dari kalangan NU yang hadir, maka diposisikan sebagai warga NU bukan sebagai pejabat pemerintah.

Keputusan ini disambut baik oleh Zainal Arifin Junaidi, panitia sekaligus Pengurus PBNU.

”Saya sangat senang dengan keputusan itu dan dukung 1000 persen. Pada Munas dan Konbes NU 1997, NU melakukan hal yang sama. Saat itu, Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid, dan Presiden RI Soeharto, tanpa bantuan dan kehadiran pejabat pemerintah, acara fine-fine aja, dan kurang setahun kemudian Presiden Soeharto harus turun dari tahtanya,” kata Zainal Arifin.

Menurutnya, rapat yang dipimpin Ketua Panitia, Dr. Juri Ardiantoro dan Sekretaris Panitia, Dr. HM. Imdadun Rahmat tersebut juga memperoleh pembekalan dari Wakil Ketua Umum PBNU Prof. Dr. HM. Maksum Mahfoed, Sekjen PBMU Dr. Ir. Helmi Faishal Zuhri, dan Bendahara PBNU, Dr. Ir. H. Bina Suhendra.

Nantinya, munas akan membahas bebarapa persoalan. Di antaranya Masail Qanuniyah, Masail Waqi’itah, Masail Maudluiyah. Selain itu, konbes akan membahas tentang keorganisasian, program, dan rekomendasi.

Munas Konbes akan diikuti sekitar 2000 peserta dan peninjau. ”Untuk pembiayaan Munas Konbes, panitia tidak diperbolehkan membuat proposal, kirim surat atau telpon pejabat pemerintah pusat dan daerah serta BUMN untuk permintaan bantuan dana, meskipun atas permintaan yang bersangkutan,” kata Zainal Arifin.

Menurutnya, warga NU telah sepakat untuk share dana pembiayaan Munas Konbes melalui Koin Muktamar. Warga NU di sekitar tempat Munas Konbes, di Sarang dan Kab. Rembang menyediakan rumahnya untuk peserta, peninjau dan penggembira Munas Konbes. (wh)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *