Alhamdulillah, Listrik di Kalsel dan Kalteng Telah Pulih 100 Persen

(Foto: Okezone)

Banjarbaru, hajinews.id– PT PLN (Persero) memastikan sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah telah pulih 100 persen setelah mengalami gangguan pada Ahad (19/1) sore. Padamnya listrik di dua wilayah itu akibat faktor alam yakni disambar petir.

Manajer Komunikasi PLN Kalselteng Syamsu Noor mengatakan, 145 feeder telah normal pukul 15.50 Wita, sehingga suplai listrik ke pelanggan juga telah kembali normal.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Saat ini, sistem kelistrikan yang sebelumnya mengalami gangguan sudah dapat kami pastikan pulih 100 persen. Suplai listrik telah dapat dinikmati pelanggan kembali setelah sebelumnya padam,” jelas Syamsu di Banjarbaru, Senin (20/1).

Ia mengatakan, PLN bersyukur karena proses penormalan jaringan transmisi yang mengalami gangguan akibat sambaran petir dapat berjalan aman dan lancar tanpa ada kendala yang berarti di lapangan.

Dengan telah normalnya sistem kelistrikan yang melayani dua provinsi itu, PLN memastikan segala informasi yang mengatakan proses penormalan membutuhkan waktu berhari-hari adalah tidak benar.

Baca Juga: Gangguan Transmisi, Listrik di Kalteng dan Kalsel Padam

“Kami pastikan seluruh proses penormalan jaringan transmisi telah selesai dan sudah tidak ada lagi daerah yang terdampak gangguan berupa pemadaman listrik baik di Kalsel maupun Kalteng,” ungkapnya.

Dikatakannya, PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan akibat gangguan. Selain itu PLN berterima kasih kepada pelanggan atas kesabaran maupun dukungan semua pihak selama proses penormalan sistem kelistrikan.

Sistem kelistrikan Kalselteng mengalami gangguan akibat jalur transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) antara Gardu Induk (GI) Cempaka dan GI Pelaihari disambar petir pada Ahad (19/1/2020) pukul 16.49 Wita.

Gangguan alam itu menyebabkan sistem kelistrikan interkoneksi Kalselteng dengan Kaltim terlepas. Dampaknya beberapa pembangkit besar seperti PLTU Asam Asam, PLTU Pulang Pisau dan PLTA PM Noor keluar dari sistem kelistrikan.

Dampak lainnya, 22 gardu induk yang tersebar di beberapa wilayah baik Kalsel maupun Kalteng padam, sehingga suplai listrik ke pelanggan yang tersebar pada dua provinsi bertetangga itu terhenti. (ant)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *