Fenomena Ashraf Sinclair dan Serangan Jantung di Usia Muda

Foto: Instagram
banner 400x400

Jakarta, hajinews.id-Meninggalnya aktor asal Malaysia Ashraf Sinclair yang juga suami artis Bunga Citra Lestari cukup mengejutkan public. Betapa tidak, Ashraf meninggal karena serangan jantung di usia yang relative cukup muda, yaitu 40 tahun. Padahal, Ashraf dikenal sebagai aktor yang sangat menjaga pola hidup sehat.

Belakangan, fenomena serangan jantung di usia muda cukup sering terjadi. Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), penyakit jantung paling sering menyerang usia produktif, yaitu 15-64 tahun. Belakangan, risiko serangan di bawah usia 40 tahun semakin meningkat.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dengan meningkatnya kasus serangan jantung pada usia muda, termasuk dari Ashraf Sinclair, penting untuk mengetahui bagaimana fenomena ini bisa terjadi.

Menukil laman hellosehat.com, serangan jantung di usia muda sejatinya bukan kabar baru. Menurut WHO, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal dunia akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Di Indonesia, angka kematian akibat serangan jantung setiap tahunnya semakin meningkat, yaitu 15 dari 1.000 orang di Indonesia setidaknya menderita penyakit jantung.

Jika dilihat dari usia penderitanya, riset dari Balitbangkes 2018 menunjukkan bahwa persentase penderita penyakit jantung tertinggi berusia 75 tahun ke atas. Akan tetapi, ternyata tidak menutup kemungkinan bahwa angka pada penderita yang masih berusia produktif terus meningkat, yaitu:

  • 25-34 tahun memiliki persentase 0.8 persen
  • 35-44 tahun memiliki persentase 1.3 persen
  • 45-54 tahun memiliki persentase 2.4 persen

Setiap tahunnya, angka tersebut terus meningkat dan tidak begitu jauh dengan penderita yang sudah masuk usia lanjut. Oleh karena itu, fenomena serangan jantung tidak hanya sering dialami oleh lansia, melainkan juga mengintai anak muda dan masih berusia produktif.

Mengapa kondisi ini bisa terjadi?

Penyebab serangan jantung di usia muda

Untuk mengetahui fenomena serangan jantung di usia mudai, penelitian American College of Cardiology ini mungkin bisa menjadi gambaran. Disebutkan bahwa orang dewasa di Amerika Serikat berusia di bawah 40 tahun kini lebih banyak menghadapi risiko serangan jantung dibandingkan dengan masa lalu. Penelitian yang berlangsung selama tahun 2000-2016 ini mengambil sampel orang antara 41-50 tahun dan mereka yang di bawah 40 tahun.

Hasilnya, ada peningkatan kasus serangan jantung pada mereka yang masih sangat muda, sekitar 2 persen setiap tahunnya. Alasannya karena faktor gaya hidup dan penyakit bawaan, seperti:

  • diabetes
  • tekanan darah tinggi
  • riwayat keluarga
  • merokok
  • penyalahgunaan zat tertentu, seperti ganja dan kokain

Orang dewasa yang masih terbilang sangat muda pun kadang mengalami robekan pada dinding pembuluh darah. Kondisi yang cukup langka ini dapat terjadi pada wanita muda, terutama pada ibu hamil. Selain itu, anak muda yang menderita diabetes memiliki risiko serangan jantung  lebih tinggi dibandingkan yang lain.

Oleh karena itu, memulai hidup sehat merupakan pilihan ideal untuk mengurangi risiko serangan jantung.

Tips mengurangi risiko serangan jantung di usia muda

Kabar duka yang datang dari Ashraf Sinclair merupakan satu dari sekian banyak kasus terkait serangan jantung di usia muda. Oleh karena itu, penting bagi para Anda untuk menjalankan beberapa tips berikut untuk mengurangi risiko serangan jantung di usia muda:

1. Berhenti merokok

Selain dapat menyebabkan kanker paru dan gangguan sistem pernapasan,rokok dapat meningkatkan risiko serangan jantung  di usia muda.

Hal ini dikarenakan rokok menyebabkan plak menumpuk di arteri Anda dam membatasi aliran darah ke jantung dan organ lainnya. Akibatnya, serangan jantung dan stroke tidak dapat dihindari jika dibiarkan begitu saja.

Bagi para perokok aktif mungkin sudah saatnya mencoba berhenti merokok untuk menjaga kesehatan jantung Anda. Berhenti merokok mungkin tidak akan berhasil dalam sekali coba, tetapi tidak ada kata terlambat agar kesehatan Anda tetap terjaga dengan terus mencoba.

Apabila terasa sulit, hubungi dokter dan minta bantuan kepadanya untuk membuat rencana berhenti merokok.

2. Mengikuti pola makan sehat

Selain berhenti merokok, mengikuti pola makan sehat pun menjadi cara yang cukup efektif mengurangi risiko serangan jantung di usia muda.

Menjalani pola makan yang sehat bukan berarti harus menjauhi makanan kesukaan Anda. Artinya, Anda perlu menghindari lemak trans dan membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh, garam berlebih, dan pemanis buatan.

Konsumsi makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung pun baik untuk Anda, seperti salmon, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

Sementara pola makan sehat dijalani, jangan lupa untuk tetap aktif berolahraga agar berat badan Anda tetap terjaga dengan baik.

3. Mengelola stres

Siapa sangka stres yang berlebihan ternyata juga memengaruhi risiko serangan jantung di usia muda. Bayangkan, stres dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, seperti darah tinggi, makan berlebihan, dan meningkatkan kadar kolesterol.

Ketiga masalah tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Stres memang tidak dapat dihilangkan, tetapi Anda dapat mengelolanya dengan menikmati diet sehat, berolahraga, dan tetap positif saat menghadapi stres.

Dengan begitu, Anda bisa menjaga kesehatan jantung seiring dengan bertambahnya usia.(wh/hellosehat)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar