Bill Gates Beberkan Solusi Wabah Corona yang Lebih Mematikan

Bill Gates. (Foto Reuters)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id – Pendiri Microsoft yang juga salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates menyatakan virus corona yang telah menewaskan lebih dari 2.859 orang dan menginfeksi  83.700 lebih secara global bisa saja merupakan “patogen mengkhawatirkan yang terjadi sekali dalam seabad”.

“Saya harap ini tidak seburuk itu (dampaknya), tetapi kita harus berasumsi sampai kita tahu sebaliknya,” kata Gates dalam tulisannya di sebuah artikel yang diterbitkan Jumat di The New England Journal of Medicine, seperti dilansir dari CNBC International, Sabtu (29/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Untuk diketahui, patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inang. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit. Gates dan istrinya, Melinda, mendirikan The Bill and Melinda Gates Foundation pada 2000 untuk membantu meningkatkan kesehatan dunia dan memerangi kemiskinan.

Yayasan tersebut pada 5 Februari lalu mengumumkan bahwa mereka akan menyumbang sebesar US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun untuk perawatan pasien dan memperluas pengujian untuk virus, terutama bagi orang miskin.

Gates mencermati, virus corona atau Covid-19 dari Wuhan, China, ini merupakan ancaman serius bagi dunia karena jauh lebih mematikan dan menular daripada banyak virus mematikan lainnya.

“Pertama, itu dapat membunuh orang dewasa yang sehat selain orang tua dengan masalah kesehatan yang ada,” tulisnya. “Kedua, Covid-19 ditransmisikan dengan cukup efisien. Rata-rata orang yang terinfeksi menyebarkan penyakit ke dua atau tiga orang lain dengan tingkat kenaikan eksponensial,” lanjut dia.

Para pemimpin lembaga kesehatan dunia juga menyatakan penyakit ini disebarkan oleh orang-orang yang sakit ringan atau tidak menunjukkan gejala apa pun. Hal ini, katanya, membuatnya lebih sulit untuk melakukan identifikasi dan lebih menular daripada jenis virus lainnya. “Tingkat kematian jauh lebih parah daripada influenza musiman biasa,” tegas Gates.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan tingkat kematian Covid-19 dapat berbeda, mulai dari 0,7% hingga 4%, tergantung pada kualitas sistem perawatan kesehatan tempat pasien dirawat.

Sehubungan dengan hal itu, Gates mengatakan bahwa rata-rata tingkat kematian Covid-19 diperkirakan sekitar 1%, menempatkannya di antara pandemi flu Asia 1957 (0,6%) yang menewaskan 1,1 juta orang dan pandemi flu Spanyol 1918 (2%) yang menewaskan 50 juta di seluruh dunia. Hal ini mengacu data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Lebih lanjut Gates juga mengatakan, banyak negara dengan kategori berpenghasilan rendah dan menengah punya sistem kesehatan yang mulai menipis. Maka efeknya, patogen seperti coronavirus bisa dengan mudah mewabah di negara terkait.

Karena itu dia meminta kepada seluruh pemimpin dunia untuk memperlambat penyebaran virus ini, sekaligus meminta kepada negara- negara maju agar membantu negara yang kurang sejahtera. “Dan negara-negara miskin memiliki sedikit pengaruh politik atau ekonomi, mengingat keinginan alami negara-negara kaya untuk mengutamakan rakyatnya sendiri,” kata Gates lagi.

Para pejabat WHO telah menyuarakan keprihatinan Gates tentang virus corona yang menginfiltrasi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan sistem kesehatan yang kurang kuat dalam melawan wabah.

Pada Januari, WHO mengidentifikasi 13 negara prioritas utama yang memiliki hubungan langsung atau volume tinggi dalam hal perjalanan ke China, termasuk Republik Demokratik Kongo, Ethiopia dan Ghana.

Ini bukan pertama kalinya Gates memperingatkan bahwa dunia tidak siap untuk wabah penyakit menular. Saat wabah Ebola meluas, dia juga membuat pernyataan serupa yang menegaskan Ebola sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional oleh WHO. Yayasannya juga menyumbangkan jutaan dolar untuk memerangi penyakit tersebut.

Rekan miliarder dan Chairman Berkshire Hathaway, Warren Buffett yang juga termasuk orang terkaya di dunia, pun menyebut Gates sebagai “penasihat sains” dan menegaskan bahwa keduanya sudah membahas virus corona.

Hingga Jumat lalu, setidaknya ada 4.351 kasus terinfeksi virus corona dan 67 kematian di 48 negara di luar China, tempat wabah ini dimulai. (rah/cnbcindonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *