Pekerja China di Proyek Kereta Cepat Wajib Jalani Karantina

Presiden Jokowi saat mengamati model kereta cepat yang disodorkan investor China. (Foto Reuters)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id – PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC sudah memberlakukan prosedur sangat ketat terhadap para pekerja China yang masuk ke Indonesia melalui proses karantina selama dua pekan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.

“Begitu masuk ke Indonesia pun, tenaga kerja China itu harus menjalani karantina selama dua pekan,” kata Direktur TOD dan Legal KCIC, Dwi Windarto di Jakarta pada Senin (2/3/2020).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dwi mengatakan bahwa para tenaga kerja China proyek kereta cepat yang kembali lagi ke Indonesia, kalaupun ada, harus menggunakan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dan KITAS tersebut harus terdapat sertifikasi kesehatan dari pemerintah China.

“Walaupun mereka sudah dapat sertifikasi kesehatan dari pemerintah China, mereka harus dikarantina selama dua pekan saat masuk ke Indonesia. Prosedurnya memang begitu,” jelas Dwi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya menginstruksikan untuk menghentikan sementara waktu proyek pembangunan Kereta Cepat Jakata-Bandung mulai tanggal 2 Maret 2020.

“Betul dihentikan untuk sementara waktu,” ujar Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Danis Sumadilaga saat dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Danis mengungkapkan, permintaan penghentian pekerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dilakukan oleh Komite Keselamatan Konstruksi. “Suratnya penghentian kepada KCIC dari ketua komite keselamatan konstruksi. Ya memang di bawah PUPR karena itu komite dibentuk Menteri PU untuk awasi jalannya manajemen konstruksi yang baik,” kata dia.

Danis menjelaskan bahwa alasan penghentian sementara proyek kereta cepat tersebut pada intinya berkaitan dengan sistem manajemen konstruksi, pelaksanaan manajemen konstruksi yang kurang memperhatikan hal-hal berkaitan dengan keamanan, keselamatan, kesehatan, lingkungan misalnya menghalangi akses jalan.

“Kemudian tumpukan-tumpukan material yang mengganggu di pinggir-pinggir, drainase yang tertimbun serta tertutup sehingga menimbulkan banjir, dan juga manajemen keselamatan serta cara kerjanya. Pada intinya itu saja,” jelas dia.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pemerintah tetap berkomitmen proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai target selesai pada akhir 2021, sekalipun di China sedang dilanda wabah Covid-19.

Dikatakan Menhub, dari hasil peninjauan langsung dan laporan yang diterima, semua pengerjaan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan target sehingga target selesai akhir 2021 optimistis tercapai.

Menhub menegaskan pula sekalipun proyek kereta cepat ini merupakan kerja sama dengan China, namun hal tersebut tidak mengganggu pelaksanaan proyek, termasuk ada tenaga ahli dan peralatan dari China.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan Proyek Strategi Nasional yang. dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Berdasarkan informasi dari PT KCIC, hingga saat ini progres pembangunan mencapai 43,45 persen.

Saat ini PT KCIC tengah mengerjakan sebanyak 13 tunnel atau terowongan. Sementara progres pembebasan lahan mencapai 99,96 persen. (rah/ Ant)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *