Empat Bank Upayakan Pelonggaran Suku Bunga Kredit Usaha Kecil

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. (Foto: Kompas)

JAKARTA, hajinews.id – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan empat Bank BUMN sedang mengupayakan untuk dapat melonggarkan suku bunga kredit bagi pelaku usaha kecil.

“Yang untuk suku bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat) kan sudah enam persen. Kredit Pemilikan Rumah juga sudah rendah. Memang yang kita lagi upayakan yang small business. Nanti yang small business ada penurunan. Yang untuk kredit usaha kecil ya,” kata Tiko, sapaan akrab Kartika di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Tiko berharap perbankan juga bisa menyesuaikan besaran bunga untuk sektor kredit lainnya.

Empat bank BUMN yang dimaksud yakni Bank Mandiri, Bank BRI, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. “Iya (empat Bank BUMN mengupayakan),” katanya.

Sejumlah pimpinan bank setelah rapat dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Kamis (5/3), berkomitmen mempercepat transmisi dari kebijakan moneter guna menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global terutama wabah virus Corona (Covid-19).

Airlangga berharap perbankan segera menyesuaikan diri dengan dampak dari transmisi kebijakan BI yang menurunkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate serta rasio Giro Wajib Minimum (GWM) valuta asing (valas) dan rupiah.

“Rapat dengan BI, OJK, dan Kemenkeu untuk mendengarkan masukan dari CEO perbankan. Kemudian kebijakan yang diambil BI dan OJK harapannya transmisi penurunan suku bunga BI bisa dirasakan oleh masyarakat,” kata Airlangga di Gedung OJK, Kamis.

Selain berkaitan dengan stimulus dari BI dan OJK serta penurunan suku bunga, Airlangga juga mengungkapkan bagaimana langkah pemerintah dalam mendorong sektor riil di tengah situasi ekonomi saat ini. “Pemerintah akan lakukan paket (kebijakan) kedua, impor-ekspor sekaligus, lalu dari bank situasi kredit dan dana nasabah di bank dan langkah penguatan apa yang dilakukan,” ujar Airlangga.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan perbankan membutuhkan waktu untuk menyalurkan kredit setelah Bank Indonesia menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) valuta asing (valas) dan rupiah. “Kita monitor, kita track bagaimana transmisinya. Ini kami kawal supaya ditransmisikan kepada pricing di lending karena ini perlu waktu,” kata Wimboh. (rah/Ant)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *