JAKARTA, hajinews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para menteri berani untuk menahan anggaran pertemuan-pertemuan yang tidak perlu.
“Anggaran-anggaran yang berkaitan dengan paket-paket perjalanan dinas, meeting-meeting pertemuan yang tidak perlu ini agar ditahan lebih dulu, ‘dihold’ lebih dulu,” kata Jokowi dalam rapat terbatas menggunakan “teleconference” yang dilangsungkan di Istana Bogor, Senin (16/3/2020).
Rapat menggunakan “teleconference” tersebut menyusul imbauan Presiden Jokowi pada Minggu (15/3) agar masyarakat mulai untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, terlebih Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga dinyatakan positif COVID-19.
“Kembali lagi kita berada dalam situasi yang berbeda, tidak biasanya, yang penting sekarang menteri harus berani ‘menghold’ anggaran-anggaran dari program-program yang ada, menahan dari program yang ada, sehingga anggaran yang ada diarahkan sebesar-besarnya diarahkan untuk menolong rakyat, menolong masyarakat, menolong buruh, petani, nelayan, pekerja, menolong usaha mikro dan usaha kecil,” papar Jokowi.
Jokowi juga sudah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk mengalihkan dana ke arah peningkatan tingkat konsumsi masyarakat. “Kalau perlu dibekukan lebih dulu Rp 40-an triliun yang segera nantinya bisa dialihkan untuk program-program yang berkaitan dengan konsumsi dan daya beli masyarakat baik petani, nelayan, buruh, usaha kecil, usaha mikro, saya kira arahnya ke situ,” tegas Presiden.
Hingga Ahad (15/3), Indonesia memiliki 117 kasus COVID-19 positif dengan 5 orang meninggal dunia dan tercatat sembuh 8 orang. Mereka tersebar di Jakarta, Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Bali, Manado, Pontianak. (rah/Ant)