Jangan Jadi Pendusta Agama

Oleh: Ust. DR. Ainul Haris

 

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Ini adalah cerita sopir taksi . Yang jelas ini adalah kisah nyata tentang orang miskin yang tidak bisa makan, kecuali setelah bekerja.

Sopir taksi itu berangkat bekerja belum sarapan. Anak isterinya juga belum sarapan. Di poll taksi dia dapat kupon sarapan. Nasi jatah sarapannya tersebut ia bungkus.

Ia bawa ke rumah untuk anak isterinya. Dia sendiri tidak sarapan.

Jika ada penumpang segera uangnya ia belikan beras dan lauk sekedarnya dan ia bergegas membawanya pulang untuk makan siang keluarganya.

Kita bisa bayangkan bagaimana pula dengan orang-orang  lain yang lebih parah dari  sopir taksi atau grab, seperti tukang ojek, tukang becak, tukang angkut barang di pasar, penjual dagangan keliling, tukang pijat, tukang parkir, pak Ogah cepek dan sebagainya yang mereka itu hanya bisa makan dari apa yang mereka hasilkan pada hari itu atau maksimal tiga hari atau seminggu ke depan.

Dan ingat saudaraku, mungkin di antara mereka masih ada kekerabatan dengan kita, baik kerabat dekat maupun jauh. Karena betapa sering karena kesibukan yang padat, kita tidak tahu keadaan ekonomi saudara saudara kita yang perlu bantuan. Apalagi  saudara yang tinggal jauh dari kita.

Saat ini hampir semua orang  berada di rumah. Hanya sedikit orang yang terpaksa berkeliaran di jalan untuk cari makan. Terpaksa! Sebab jika tetap di rumah mereka bisa benar benar kelaparan. Sebab tetangga kanan kiri belum tentu peduli.

Maka mari kita berusaha untuk menolong mereka. Agar mereka bisa makan seperti kita. Dan agar mereka bisa tinggal di rumah dengan tenang seperti kita.

Untuk menjaga kesehatan mereka dan kesehatan kita bersama. Kita khawatir dalam situasi seperti ini,  kita termasuk orang yang dicap oleh Allah sebagai pendusta agama.

Pendusta agama, meski rajin ibadah karena tidak peduli terhadap orang orang yang kelaparan dari kalangan orang-orang miskin dan anak-anak yatim. Seperti yang ditegaskan dalam surat Al Ma’un.

Mohon kepada segenap kaum muslimin, berusahalah mengenali  fakir miskin yang menjadi tetangga anda atau  yang berada di sekitar anda.

Jangan pilih kasih! Apapun agamanya, bantu mereka! Khususnya dengan bahan bahan makanan.

Tapi  pastikan dahulu  keluarga dekat atau kerabat jauh anda punya bahan makanan yang cukup. Jika mereka jauh telepon mereka, dan bantu mereka jika mereka membutuhkan bantuan.

Bantuan itu tidak mesti harus besar dan banyak. Semampu kita! Ya, meski sedikit atau hanya bisa berbagi beberapa orang dengan ala kadarnya. Yang penting membuktikan kita peduli. Dan Allah Mahatahu kemampuan kita.

Kami yakin, saat ujian virus corona ini Allah benar benar sedang menguji kepedulian kita kepada fakir miskin. Semoga kita lulus dan bukan sebagai pendusta agama.

Insya Allah jika serentak kita menolong orang orang miskin dan lemah, ini adalah salah satu sebab doa kita dan mereka insya Allah terkabul, dan virus corona segera berakhir dan pergi dari kita. Semoga Allah memberkahi hidup kita. Amin

Semoga Allah mengampuninya dan kedua orang tuanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *