Mega Bintang Dukung Said Didu, Jokowi Harus Pecat Luhut

Said Didu dan Luhut Binsar. (Dok)

Jakarta, Hajinews.id,- Perseteruan antara Said Didu dengan Luhut Binsar Panjaitan makin seru saja. Said Didu banjir dukungan dan kali ini dari kelompok yang mengatasnamakan keluarga besar Mega Bintang (PPP pendukung Megawati), yakni Mudrick Setiawan M Sangidu.

Seperti disebut dalam surat Mudrick yang beredar di sosial media, Mereka minta Luhut jangan sombong seolah-olah seperti perdana menteri. Mereka bahkan medesak DPR agar meminta Presiden memecat Luhut karena perilakunya yang tidak pantas jadi menteri.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Siro ojo padha kumalungkung kelawan deksuro, bakal apes jayamu” Artinya: Kamu jangan sombong, arogan dan sewenang wenang, akan hancur kejayaanmu. Ini adalah Falsafah Jawa yang memperingatkan pejabat yang sombong dan arogan.

Perseteruan ini awalnya dari cuitan Said Didu bahwa Luhut hanya memikirkan uang tanpa memikirkan kasus corona. Luhut kemudian tersinggung dan jubirnya mengancam akan membawanya ke ranah hukum.

“Bila dalam dua kali 24 jam tidak minta maaf maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku,” ujar Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, melalui keterangan tertulis, Jumat (Wartakota.tribun, 3/4/2020)

Mudrick Sangidu mengatakan, adalah hak setiap Warga Negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum dilindungi oleh undang-undang.

“Atas perilaku Luhut Binsar Panjaitan kepada Said Didu yang menyuarakan kebenaran, kami menyatakan :

  1. Mendukung segala sikap dan tindakan yang dilakukan oleh Said Didu dalam menyuarakan kebenaran.
  2. Memprotes keras sikap Luhut Binsar Panjaitan yang menunjukkan kearoganan dalam mengelola kementrian yang diamanatkan kepadanya. Bahkan menempatkan dirinya seakan sebagai seorang Perdana Menteri di Kabinet.
  3. Mendesak kepada Dewan Perwakilan Rakyat yang merupakan implementasi kedaulatan rakyat untuk meminta Presiden memecat Luhut Binsar Panjaitan.
  4. Mengajak kepada seluruh Rakyat Indonesia untuk bangkit, merapatkan barisan melawan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan penguasa.

(sumber: gwa/dbs).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *