Hajinews.id,- Setiap hari kabar kematian terus bertambah. Tapi mungkin kita bingung jika dihadapakan pada: pertanyaan “Apa yang kau pahami tentang kematian?”
Allah swt berfirman,
ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ
“Yang menciptakan mati dan hidup.” (QS.Al-Mulk:2)
Kenapa kematian itu diciptakan?
Bagi banyak orang “mati” artinya ketiadaan, kefanaan dan kembalinya manusia ke tanah. Padahal justru sebaliknya, pada ayat diatas kata “kematian” disebutkan terlebih dahulu sebelum kata “kehidupan”.
Mana yang lebih disukai oleh seorang murid, berada di ruang ujian yang begitu menegangkan atau hari dibagikannya rapot dan hadiah?
Kematian bagi seorang mukmin adalah hari yang paling dinanti menuju sebuah pesta yang terbesar, untuk mengambil hasil dari segala yang telah ia perjuangkan selama hidupnya.
Karena dunia adalah ruang ujian yang penuh ketegangan. Penuh cobaan, rintangan dan kesulitan. Sementara kematian adalah hari kebebasan dari semua itu. Hari bahagia yang dinantikan setelah beratnya ujian yang dihadapi.
Kematian adalah sebuah moment berpindahnya seorang mukmin dari berbagai kepalsuan menuju kehidupan yang nyata. Tanpa kematian, maka surga takkan ada. Karena itulah Allah menciptakan kematian sebagai pintu perpindahan dari alam dunia yang fana’ menuju alam akhirat yang abadi.
Seorang yang menghabiskan hidupnya dijalan Allah, lalu berhasil melewati berbagai ujian dan cobaan di dunia, bagi mereka kematian adalah hadiah terbesar dalam kehidupan mereka.
Sayyidina Ali bin Abi tholib pernah berpesan,
أَفْضَلُ تُحْفَةِ الْمُؤْمِنِ المَوْت
“Sebaik-baik hadiah bagi seorang mukmin adalah kematian.”
Namun bukan berarti kita disuruh untuk mendambakan kematian, karena kehidupan di dunia adalah kesempatan mahal untuk kita menabung bekal menuju kehidupan sebenarnya. Akan tetapi ketika kematian itu datang, maka hari itu menjadi hari yang paling bahagia baginya.
Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam
