REKAM BODI CORONA

banner 400x400

Oleh: Prof. Dr. Fauzul Iman

Rektor UIN Banten

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Manusia telah diberi kelebihan oleh Allah SWT berupa tubuh (bodi) yang mempunyai daya rekam luar biasa terhadap setiap gerak pengalaman yang telah dilakukannya. Seorang pesilat yang terbiasa berlatih dapat dengan cepat menangkis para pemangsa yang berusaha meninjunya. Kecepatan menangkis pesilat karena semata kekuatan rekam tubuh dari pengalamannya yang telah dibiasakan bekerja. Bahkan kita sering melihat seorang kakek tua mengemudikan kendaraan mobilnya melintasi jalan puncak hingga melewati jalan berkelok-kelok dengan amat lancer. Tak terlihat sedikitpun dari sang kakek raut mukanya terasa keberatan atau merasa kaku dalam mengemudikan kendaraannya.

Kemahiran mengemudinya ternyata telah didapatkan sang kakek dari rekam jejak pengalamannya mengemudi di kala ia masih muda. Ini sungguh merupakan bukti betapa kuatnya daya rekam tubuh (biological record) yang telah Allah anugerahkan kepada sekalian umat manusia. Di akherat kelak pun anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan berbicara dan menjadi saksi buat merekam seluruh pebuatan dan pengalaman hidup yang baik maupun yang buruk di hadapan sang Khalik (QS. 36: 65).

Anugerah ini terpulang kepada siapa yang diberi alat rekam dapat mendayagunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat dan positif bagi kehidupan di dunia. Manusialah sebagai pemilik alat rekam tubuh yang paling dipilih Tuhan dan dipandang mampu mengelola pekerjaan dunia dengan cakap dan kreatif . tidak sedikit produk dunia dari yang sederhana hingga yang paling canggih lahir dari olah nalar dan rekam tubuh manusia yang cerdas, terampil dan terlatih.

Namun demikian, banyak juga manusia yang terkejut dan terbujur kaku menghadapi gelombang dan derasnya ombak kehidupan dunia. Ia tak agresif menyikapi kehidupan dengan alat rekam tubuhnya kecuali melumpuhkan diri tak membiasakan mengasah dan melatih. Seolah-olah alat rekam tubuhnya sudah tumpul dan tidak bisa lagi dinikmati sebagai anugerah Tuhan. Inilah yang dimaksud dengan Firman Allah, “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka sendiri yang berusaha merubahnya” (QS. 13: 11), dan “Hai kaumku bekerjalah sepenuhnya kemampuanmu sesungguhnya aku akan bekerja pula” (QS. 6: 135).

Sungguh banyak orang yang merugi dan menyesali kehidupannya di dunia karena bermalas-malasan dan enggan bekerja. Mereka tidak menyadari bahwa dalam dirinya terkandung potensi rekam tubuh yang mampu memproduksi daya amaliyah positif guna mencapai puncak kualitas kehidupannya. Akan tetapi mereka lebih memilih jalan terpaku membiarkan pita rekam tubuhnya dilumuri virus.

Kini viruus corona 19 hadir membawa pesan pendidikan rekam tubuh. Virus itu boleh jadi menghampiri semua benda dan apa lagi tubuh manusia yang menjadi sasaran lahapan empuknya.  Namun,  menurut ahli kesehtan, virus corona tidak mudah menjangkit pada manusia yang imunitas tubuhnya kuat dan berihtiar menghindari penyebab mudahnya virus menggerogoti tubuhnya. Inilah  yang dimaksud perlu rekam tubuh manusia yang pitanya terang dan mampu membaca dengan cepat dan reflek. Dalam arti ia mampu mengatasi apa saja yang membentang dan yang akan muncul dalam setiap rentang kehidupannya.

Rekam bodi dimaksud berupa kepekaan mendisiplin diri mentaati aturan hukum sunatullah/ ilmiah baik yang datang dari lembaga kompeten seperti WHO ,  pamerintah maupun lembaga otoritas keagamaan seperti MUI. Namun amat disayangkan, di kalangan masyarakat masih saja dijumpai yang rekam bodinya lemah sehingga pita akalnya tidak merespon  aturan yang dikeluarkan oleh lembaga otoritas tersebut

Perhatikan saja di negara indonesia, baru baru ini ada  sekelompok komunitas jamaah tabligh yang terkena virus langsung  berurusan dengan pihak keamanan karena tetap membandel mengadakan perkumpulan /pengajian besar di masjid.

Di negara  maju/Amerika  yang nota benenya super canggih, umatnya tidak mentaati aturan pemerintahnya untuk melakukan social distancing. Di tempat- tempat yang rawan dan memudahkan virus mendekap tubuh. Seperti di tempat keramaian wisata, pantai dan tempat- tempat hiburan besar mereka bersenang senang bertimbun campur di tengah keramaian tanpa berihtiar menghindari bahaya virus.

Tidak mengherankan bila di Amerika dan atau di negara maju sampai sekarang , yang terpapar virus corona masih menduduki rating/ rekor terdepan/ tertinggi lantaran rekam bodi mereka tidak diasah agar tajam  tapi dibiarkan berkarat dan melembek menerima kehadiran wabah pandemik di tubuhnya.

Agama mengajarkan kepada umat manusia untuk tidak gampang mencetuskan perkataan tanpa diringi evidensi kongkritnya. Dosa besar, kata Tuhan, bagi manusia yang hanya pandai menyusun gedung atau bangunan kalimat yang tinggi dan indah tapi roboh hanya dengan angin spoi yang berseriwingan.

Tuhan dalam firman- Nya dengan terang dan tegas lebih menyukai hamba-Nya yang berjuang ke Jalan-Nya dengan membangun suatu barisan (صفا) yang kokoh. Suatu barisan yang berisi para pemimpin yang piawai, cerdas dan berdaya spiritual yang tajam dalam  mengelola persatuan antara sesama dan rakyatnya. Bukan pimpinan yang saling tengkar yang membuat rakyat bingung dan tidak tahu apa yang harus rakyat lakukan.

Oleh karena itu menghadapi bencana virus corona yang belum berujung padam ini, marilah semua pemimpin tunjukkan rekam bodinya dalam mengkonsistensi  kekompakannya satu sama lain baik dalam setiap arahan kebijakan, keputusan maupun ketersediaan fasilitas pelayananan demi menyelamatkan rakyatnya. Bukan malah satu pemimpin dengn pemimpin lain bertengkar atau mentri lain berbeda kebijakan yang justru mengundang keresahan dan menyakitkan rakyatnya.

Jangan salahkan rakyat kalau pada akhirnya mereka tidak patuh menjalani pernitah atau kebijakan apapun dari pimpinannya, mana kala rakyat hidupnya makin sengsara dilanda bencana corona. Akhirnya mari kita berdoa moga bencana corona segera meleap dari bumi indonesia yang pimpinan dan rakyatnya tak berdosa  tapi  kompak  dalam satu barisan yang perkasa. Tak mengenal putus asa. Amien.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *