Jamaah Tabligh Kebon Jeruk Ternyata Korban Fitnah Media, Lihat Videonya

Jakarta, Hajinews.id,- Masih ingat seratusan jamaah tabligh di yang aktif di masjid Kebon Jeruk Jakarta Barat ada tiga orang diberitakan positif corona, lalu 100 orang diisolasi dan masjid ditutup? Kemudian beredar surat permohonan sumbangan buat makan 300 orang selama isolasi 14 hari?

Itulah berita yang beredar baik di media sosial maupun televisi. Padahal fakta yang sebenarnya tidak demikian. Kabar tersebut hanyalah fitnah dan merupakan framing media yang hendak menyudutkan jamaah tabligh. (Videonya di bawah naskah ini).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Menurut Ustadz Derry Sulaiman dalam video yang juga beredar secara terbatas, mengaku tidak tahu siapa yang menyebarkan berita bohong. Menurutnya memang benar ada petugas dengan pakaian APD datang baik-baik ke masjid dan bermaksud memeriksa jamaah tablig di masjid. Sebagai ummat Islam yang taat pada sunnah Rasul, mereka bersedia dan mentaati karena demi menghindari wabah.

Masjid pun kemudian ditutup sebagaimana anjuran pemerintah.

Tapi kemudian, ketika diketahui ada tiga jamaah dari Aceh dan Medan diketahui demam, lalu ada orang yang memfoto mobil ambulan, lalu tersebar berita bahwa tiga orang jamaah tabligh Kebon Jeruk positif corona. Berita pun makin kacau. Ada yang bilang jamaah tabligh goblog, jamaah tablig corona,  jamaah tabligh sesat dan sebagainya.Langsung viral dan tak bisa dibendung, seperti bola salju,” ujar Ustad Derry.

“Ana kan shock, astaghfirullahal adziim, kenapa tiga orang ini langsung dibilang positif corona, padahal kan untuk mengetahui positif tidaknya kan kata petugas perlu waktu 3 hari. Ada pemeriksaan lanjutan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa salah satu jamaah itu adalah seorang polisi, dan bermaksud ingin pulang. Namun dalam situasi begini, akhirnya pasrah.

Ustad Derry juga sudah konsultasi dengan AA Gym meminta nasehat. Dan dinasehati agar tetap isolasi diri 14 hari.

Berita makin tak karuan. Riau Mandiri.id mislanya juga memberitakan sekitar 300 anggota jamaah tabligh masjid Kebon Jeruk diisolasi akibat tiga orang terdeteksi virus corona. Demikian juga Indopolitik.com memberitakan hal yang sama. Bahkan beredar permintaan sumbangan dari

Camat Tamansari, Jakarta Barat, Risan Mustar meminta bantuan pangan berbentuk makanan siap saji untuk sekitar 300 anggota jamaah Masjid Kebun Jeruk yang diisolasi akibat tiga orang terdeteksi terduga terpapar COVID-19.

Permohonan tersebut tertuang dalam surat yang dikeluarkan dari Kecamatan Tamansari kepada Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Isolasi berlaku selama 14 hari mulai Kamis (26/3/20).

Ustadz Derry pun jadi bingung, ini bagaimana ceritanya orang yang di masjid tidak ada 100 orang, tetapi dimintakan sumbangan makan siap saji 300 orang. Padahal yang tiga orang pun belum jelas statusnya. Kalau makan sehari 100 orang dikalikan 300 orang dikalikan 14 hari, maka angkanya mencapai Rp420 juta.

Buat ustad Derry bukan itu yang dimasalahkan, tapi pemberitaan yang makin kacau padahal faktanya terlalu dilebih-lebihkan. Ada pembunuhan karakter kepada jamaah tabligh.

Selama ini Masjid Jami Kebon Jeruk setiap malam Jumat hampir selalu dibanjiri jamaah dari berbagai penjuru. Jumlahnya 10 ribu orang, atau minimal 5000 orang, untuk megaji bersama.

Namun sejak ada kabar corona, masjid kemudian ditutup, dan jamaah tabligh kembali ke rumah. Faktanya kemudian ada berita sebanyak 73 orang diisolasi di Wisma Atlet Jakarta. (fur).

Berikut videonya:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *