WHO: Corona Masih Akan Terus Ada dalam Waktu yang Lama

Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus. (Foto: Reuters)

JAKARTA, hajinews.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa virus Corona alias COVID-19 belum bakal lenyap bahkan masih akan terus ada untuk waktu yang lama. Selain itu kebanyakan negara yang sekarang ini terjangkit wabah Corona masih berada dalam tahap awal pandemi.

“Kita masih harus menempuh jalan panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama. Sebagian besar negara masih dalam tahap awal epidemi mereka. Dan beberapa yang terdampak di awal pandemi sekarang mulai melihat kemunculan kembali kasus-kasus,” ujar Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Swiss, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (23/4/2020).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Selanjutnya Tedros menyatakan kebanyakan epidemi di Eropa barat tampaknya stabil atau menurun. Namun meski angkanya rendah, WHO melihat tren kenaikan yang mengkhawatirkan di Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, serta Eropa timur.

Hingga saat ini jumlah kasus positif Corona di dunia yang telah dilaporkan sejak pandemi ini pertama kali muncul di China pada Desember 2019 lalu sudah mencapai 2,5 juta lebih. Adapun pemerintah Amerika Serikat belakang menuding WHO sangat telat mengingatkan bahaya virus Corona dan juga terlalu lunak pada China dan bahkan menutup-nutupi kasus Corona itu.

Tedros menegaskan bahwa WHO mengumumkan pandemi di waktu yang tepat. “Melihat ke belakang, saya pikir kami mengumumkan keadaan darurat pada waktu yang tepat dan ketika dunia memiliki cukup waktu untuk merespons,”  kata dia.

Sementara itu Pemerintah China pada Kamis (23/4/2020), berjanji pihaknya akan menambah sumbangan sebesar 30 juta dolar Amerika Serikat (setara Rp 467,9 miliar) untuk mendukung program penanggulangan dan pengendalian COVID-19 yang dikelola oleh WHO.

Badan kesehatan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa itu menargetkan akan menghimpun donasi sampai satu miliar dolar AS untuk memerangi pandemi jenis baru virus corona (SARS-CoV-2), penyebab COVID-19. Penyakit menular itu telah menewaskan lebih dari 180.000 orang di seluruh dunia. (rah/berbagai sumber)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *