Menyorot Penyebaran Corona Berasal dari GBI Lembang Bandung

Ilustrasi. (net)

Kasus penyebaran virus Corona alias Covid-19 khususnya di Jawa Barat terus menunjukkan penambahan yang signifikan. Bahkan jumlah warga yang positif terpapar Corona di Jabar pada Senin (4/5/2020) melonjak drastis, yaitu bertambah 198 kasus dibandingkan hari sebelumnya.

Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya hingga Senin lalu mencapai 5.130 orang dengan rincian 2.045 dalam proses pengawasan dan 3.085 selesai pengawasan. Sedangkan untuk orang dalam pemantauan (ODP) jumlahnya kini mencapai 41.480 orang dengan rincian 8.105 dalam proses pemantauan dan 33.375 selesai pemantauan.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Bertambahnya jumlah warga terpapar virus Covid-19 di Jabar tak bisa dilepaskan dari terungkapnya kasus jumlah positif Covid-19 klaster GBI Bandung yang mencapai 226 kasus pada awal April lalu.

Ketika itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merilis angka terbaru warga Bandung positif terjangkit virus Corona, pascamengikuti acara keagamaan di Gereja Bethel Indonesia (GBI), Lembang. Dari 637 jemaah yang dites rapid, 35 persennya dinyatakan positif. Inilah yang dinamakan klaster Bandung: 637 jemaah gereja dites, 226 dinyatakan positif, atau 35 persen.

Terang-terangan Ridwal Kamil menyebut penularan GBI Lembang bersumber dari seorang pendeta yang juga dinyatakan Covid-19 bersama istrinya. Keduanya saat ini diketahui meninggal dunia. Jemaah melakukan sentuhan fisik dengan pendeta itu dan ini rasionya besar.

Sebagaimana diketahui penularan itu terjadi dalam acara Pastors Meeting yang digelar GBI pada 3-5 Maret 2020 di Hotel Lembang Asri, KBB, Jabar. Acara di Hotel Lembang Asri itu adalah satu dari empat klaster penyebaran Covid-19 di Jabar.

Seluruh jemaat yang hadir pada acara di Hotel Lembang Asri itu ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan diminta segera melapor untuk melakukan rapid test. Bahkan, Ridwan Kamil juga meminta Polda Jawa Barat turun tangan mencari seluruh peserta acara tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Hernawan Widjajanto, saat itu mengindikasikan bahwa sang pendeta adalah carrier Covid-19–membawa dan menularkan penyakit kepada orang lain. Perkiraan Dinkes KBB cukup banyak yang tertular.

Ada hal sangat penting yang perlu disoroti dari penyebaran Corona di Jabar yang berasal dari pendeta tersebut. Sebab, Hernawan Widjajanto mengungkap ada kaitan antara klaster Lembang dan klaster Bogor.

Sang pendeta beserta istrinya sempat mengikuti acara serupa di Bogor pada 26 sampai 29 Februari 2020. Acara klaster Bogor ini sendiri dihadiri kurang lebih 600 orang dari 25 provinsi di Indonesia. Mengerikan karena belakangan diketahui seminar ini juga terkait dengan beberapa kasus lain di daerah.

Diakui oleh Wakil Gembala GBI Sukawarna Daniel Arief Sugiharto bahwa gereja bersama dinas kesehatan terus melakukan tracing terhadap orang-orang yang disebut positif dan suspect ini. Lantas ditemukan bahwa mereka juga pernah mendatangi 10 acara keagamaan lain setelah acara di Hotel Lembang Asri itu.

Bila dicermati, dari 226 kasus positif Corona di Kota Bandung dari Klaster GBI Lembang saat itu, jumlahnya tentu bakal terus bertambah seiring kontak fisik yang dilakukan para jemaat gereja. Persebarannya setiap hari dipastikan semakin meluas. Apalagi jumlah 226 yang diumumkan positif saat itu belum merupakan hasil akhir karena pengetesan masih berlangsung.

Jadi, terkuaknya penyebaran virus Covid-19 yang berasal dari klaster GBI Bandung yang kemudian dalam perkembangannya menyebar ke berbagai penjuru, termasuk di luar Bandung dan juga di berbagai provinsi lain, harus benar-benar diwaspadai.

Faktanya, dengan kita mengurai penyebaran Covid-9 klaster GBI  tersebut telah menyebabkan penyebaran virus Corona melalui pendeta dan jemaat ke masyarakat makin meluas dan hal itu terjadi di berbagai provinsi di Tanah Air. (rah)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *