Soal The New Normal, Indef: Selesaikan Dulu Pandemi, Baru Ekonomi

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad (Foto: ist)

JAKARTA, hajinews.id – Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengkritisi langkah pemerintah yang sudah mulai melonggarkan peraturan meskipun serangan virus Corona belum reda dan menyiapkan skenario The New Normal dengan dalih untuk pemulihan ekonomi.

Selain soal pelonggaran peraturan dan new normal, Tauhid juga menyoroti masalah ramainya pasar jelang Idul Fitri.  Menurut dia mulai ramainya pasar itu tidak bisa dijadikan salah satu alasan pemerintah untuk segera menerapkan The New Normal.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Belum bisa (jadi alasan New Normal), kalau kemarin kasusnya tiba-tiba naik dan sebagainya. Itu menurut saya kan jadi antara realitas dan keinginan pemerintah harusnya memang perlu dilihat kembali,” kata Tauhid seperti dilansir dari kumparan, Jumat (22/5/2020).

Taufid menegaskan pemerintah harus mengevaluasi perubahan-perubahan yang ada di masyarakat. Jangan sampai pernyataan pemerintah malah membingungkan dan membuat masyarakat semakin tidak peduli pencegahan corona.

Dia juga menekankan bahwa pemerintah tidak bisa menjadikan alasan ekonomi sebagai tameng melonggarkan penanganan COVID-19. Saat ini, ujar Tauhid, ekonomi Indonesia tidak lumpuh karena berbagai stimulus yang diberikan.

“Kan pemerintah sudah ngeluarin bantuan sosial, pemerintah sudah berusaha paling tidak kan masih berjalan. Kalau istilahnya hanya alasan ekonomi, jadi dampak ekonomi ini bisa jauh lebih panjang kalau masalah pandemi tak bisa kita selesaikan,” jelasnya.

Lebih jauh menurut Tauhid, jika kondisi ini tidak diperbaiki, bisa saja ekonomi melambat atau baru bisa bangkit di tahun 2021. Untuk itu, ia mengharapkan pemerintah harus bertindak tegas dalam menangani serangan virus corona. “Kalau sekarang sebenarnya ini memang menunjukkan ketidaktegasan pemerintah menerapkan PSBB dengan pasar tetap dibuka,” katanya.

Tauhid mengkhawatirkan keadaan itu membuat penyebaran virus Corona semakin tinggi yang berimbas pada pemulihan ekonomi menjadi tidak maksimal.  “Mending kita selesaikan pandemi dulu, baru kita bicara ekonomi,” tegas dia.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebelumnya meminta pemerintah untuk memprioritaskan penyelesaian virus Corona ini. Sebab, tegas dia, bila virus ini dapat diatasi, maka roda ekonomi bisa berjalan lagi.

“Kalau ada teori sebab akibat, kan yang diselesaikan sebabnya bukan akibatnya. Jangan bicara ekonomi saja. Karena mau apa pun bicara ekonomi selama orang tidak bekerja, orang di rumah akan sia-sia saja,” ujar JK yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu. (rah/berbagai sumber)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan