Tukang Cukur Tularkan Corona ke-91 Orang Setelah Bisnis Kembali Dibuka

ilustrasi: (Foto/Pixabay)
banner 400x400

JAKARTA, hajinews.id – Ancaman penyebaran virus Corona kembali menghantui Amerika Serikat tak lama setelah membuka kembali kegiatan bisnis di negara tersebut. Seorang penata rambut di AS yang terinfeksi virus Corona diketahui telah menularkan virus ke-91 orang selama 8 hari di bulan ini, setelah bisnis kembali dibuka.

Penata rambut itu bekerja pada 12 Mei hingga hari Rabu. Pada saat itu, kegiatan bisnis seperti tukang cukur dan salon rambut diizinkan beroperasi di negara bagian.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Munculnya kasus penularan Corona dari tukang cukur itu  menjadi ancaman baru penyebaran kembali virus di masyarakat AS, ketika bisnis kembali dibuka setelah beberapa minggu terakhir melakukan pembatasan sosial.

Direktur Departemen Kesehatan Springfield-Greene, Clay Goddard, mengatakan sebelumnya dalam kasus tersebut, 84 pelanggan yang terpapar virus dilayani oleh seorang penata rambut di salon Great Clips.  Selain menginfeksi pelanggan, tujuh rekan kerja penata rambut itu juga diberitahu tentang infeksi tersebut.

Belum jelas kapan penata rambut itu dinyatakan positif Covid-19, tapi ia diyakini terinfeksi saat bepergian. “Pekerja dan klien mereka mengenakan masker. Ke-84 klien yang berpotensi langsung terpapar (virus) akan diberitahu oleh Departemen Kesehatan dan akan ditawari pengujian, seperti halnya tujuh rekan kerja penata rambut (yang terinfeksi itu),” kata Departemen Kesehatan Springfield-Greene dalam sebuah pernyataan.

Pihak departemen kesehatan berharap masyarakat tetap menggunakan masker selama wabah ini, sehingga tidak ada penambahan kasus baru. Goddard tidak merinci identitas atau kondisi si penata rambut, dia mengatakan para pejabat kesehatan telah menghubungi orang-orang yang terpapar virus.

Pelacakan kontak ini berlangsung mudah karena si penata rambut menyimpan catatan pelanggan dengan baik. Pejabat kesehatan merinci semua tempat yang dikunjungi si penata rambut, termasuk Dairy Queen setempat, Walmart, dan apotek CVS. Mereka mendesak masyarakat yang pergi ke tempat-tempat itu untuk mengecek apakah mereka memiliki gejala virus corona.

Goddard mengatakan dia senang dengan tindakan pembersihan menyeluruh yang dilakukan pihak salon Great Clips dan ia menganggap bahwa tempat itu sudah aman.

“Keselamatan pelanggan Great Clips dan penata rambut di salon adalah prioritas utama kami dan sanitasi yang baik selalu menjadi praktik penting di industri tata rias di salon Great Clips. Kami telah menutup salon tempat karyawan bekerja dan saat ini sedang menjalani sanitasi tambahan dan pembersihan menyeluruh,” kata pemilik salon Great Clips dalam pernyataannya kepada afiliasi CNN, KYTV.

Menurut Universitas Johns Hopkins, lebih dari 96.000 orang meninggal akibat virus corona di AS, di mana jumlah kasus yang dikonfirmasi lebih dari 1,6 juta. Adapun Missouri memiliki hampir 12.000 kasus infeksi dan lebih dari 600 kematian. (rah/cnnindonesia)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *