Kehidupan Pasca Kematian BAGIAN PERTAMA (Bag.1)

Foto : Ilustrasi
banner 400x400

Kehidupan Pasca Kematian BAGIAN PERTAMA (Bag.1)

Oleh : Syaikh Mahir Ahmad

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Hanya Wajah Allah Yang Abadi

Telah kami sebutkan dalam bagian keempat buku ini bahwa Allah akan mematikan seluruh makhluk hidup pada tiupan pertama. Hanya-orang-orang yang Allah kehendaki saja yang dikecualikan dengan ilmu-Nya (Hanya Allah yang tahu).

Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَ رْضِ اِلَّا مَنْ شَآءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِ ذَا هُمْ قِيَا مٌ يَّنْظُرُوْنَ

“Dan sangkakala pun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).” (QS. Az-Zumar 39: Ayat 68)

Dalam pembahasan sebelumnya juga telah kami sebutkan beberapa pendapat tentangsiapa saja yang akan Allah kecualikan untuk tidak dimatikan pada saat terjadi Tiupan Sangkakala Pertama. Akan tetapi, ayat-ayat Al-Qur’an menjelaskan bahwa sebelumtiupan. Sangkakala kedua yang menandakan dibangkitkan dan dihidupkannya kembali, Allah akan mematikan semua yang dikecualikan dari kematian padatiupan sangkakala pertama.

Buktinya ialah Allah telah menjelaskan kepada kita dalam ayat-ayat yang khusus membahas tentang hari kiamat bahwa setiap makhluk akan binasa dan mati, serta tidak ada yang tersisa selain wajah-Nya yang mulia Tujuan itu semua tidak lain agar seluruh makhluk menyadari bahwa setinggi aPa Pun kedudukan serta betapa dekatnya seseorang dengan Allah, tetap saja ia akan merasakan apa yang dirasakan-oleh makhluk pada umumnya. Hidup, mati, dibangkitkan, dan dihidupkan kembali.

Allah berfirman:

يَوْمَ هُمْ بَا رِزُوْنَ ۚ لَا يَخْفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ ۗ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ۗ لِلّٰهِ الْوَا حِدِ الْقَهَّا رِ

“(yaitu) pada hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tidak sesuatu pun keadaan mereka yang tersembunyi di sisi Allah. (Lalu Allah berfirman), Milik siapakah kerajaan pada hari ini? Milik Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan.” (QS. Ghafir 40: Ayat 16)

“…Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 180)

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa,” “Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”;(QS. Ar-Rahman 55: Ayat 26- 27)

Sebuah ayat dari surat Al-Qashash di bawah ini menegaskan bahwa seluruh makhluk Allah pada hari kiamat akan binasa tanpa terkecuali:

“…Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS. Al-Qasas 28: Ayat 88)

Dalam beberapa ayat di atas terdapat penjelasan yang sangat gamblang bahwa Allah sama sekali tidak membutuhkan seluruh alam semesta baik itu malaikat, manusia, jin, maupun makhlukAllah.lain yang tidak kita ketahui. Bahkan, Allah telah-menegaskan ketidakbutuhan-Nya kepada seluruh alam semesta dalam beberapa ayat berikut ini

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ

“Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah benar-benar Maha Kaya, Maha Terpuji.” (QS. Al-Hajj 22: Ayat 64)

لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ

“Milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya, Maha Terpuji.” (QS. Luqman 31: Ayat 26)

“Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 6)

“Dan Tuhanmu Maha Kaya, penuh rahmat. Jika Dia menghendaki, Dia akan memusnahkan kamu dan setelah kamu (musnah) akan Dia ganti dengan yang Dia kehendaki, sebagaimana Dia menjadikan kamu dari keturunan golongan lain.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 133)

Demikianlah, kuasa Allah untuk menghancurkan seluruh makhluk dan mematikan mereka semua menjadi satu bukti bahwa Dia-lah Zat Yang Maha-adil dan Bijak. Dalam kuasa-Nya untuk mematikansemua makhluk terdapat satu bukti betapa sempurna sifat adil Allah yang disematkannya pada diri-Nya sendiri.

Allah berfirman:

“…dan janji-Mu itu pasti benar. Engkau adalah hakim yang paling adil.” (QS. Hud 11: Ayat 45)

اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَ حْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ

“Bukankah Allah hakim yang paling adil?”(QS. At-Tin 95: Ayat 8)

وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَّعَدْلًا ۗ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖ ۚ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

“Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 115)

Ya, kalimat-kalimat-Nya tidak akan pemah berubah. Dia-lah yang telah berfirman:
“…Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS. Al-Qasas 28: Ayat 88)

Sedangkan firman-Nya di dalam ayat yang lain disebutkan:
“Dan Tuhanmu Maha Kaya, penuh rahmat (QS. Al-An’am 6: Ayat 133)

Bisa disimpulkan bahwa di antara sebagian dari maknanya adalah Allah menegaskan diriNya-lah Yang Mahakaya dan tidak membutuhkan semua makhluk, baik dari kelompok malaikat, manusia, maupun jin. Di sisi lain Allah Juga Zat yang memiliki rahmat dan kasih sayang.

Apabila sebelum hari kiamat Allah telah mematikan seluruh makhluk dan tidak-menyisakan satu pun yang tetap dihidupkan siapa yang akan menjadi saksi atas Allah ketika Dia membangkitkan kembali seluruh makhluk-Nya? Karena semua telah matidan tidak ada lagi yang tersisa. Tidak ada saksi yang melihat dan tidak ada pula yang menyaksikan peristiwa tersebut, baik itu malaikat ataupun rasul? Cukuplah bagi kita-rahmat dan belas kasih Allah.

“Dan Tuhanmu Maha Kaya, penuh rahmat (QS. Al-An’am 6: Ayat 133)

Di antara bentuk belas kasih Allah adalah Diamengembalikan makhluk pada bentuknya semula serta membangkitkan kembali pada harikiamat. Dengannya Allah-bisa membalas orang-orang yang berbuat baik dengan balasan yang baik dan surga,serta membalas orangorang kafir dengan Jahannam yang mereka akan kekal di dalamnya.

Janji Allah untuk Membangkitkan dan Menghidupkan Kembali

Sungguh Allah telah berjanji di dalam Kitab-Nya yang mulia kepada para rasul dan seluruh manusia untuk membangkitkan menghidupkan kembali, dan mengembalikan mereka kepada-Nya.Bahkan,Allah sampai bersumpah akan kepastian hari kebangkitan ini, kemudian Allah juga memberikan berbagai argumen dan penjelasan rinci tentang bangkitnya manusia dari alam kuburnya masing-masing serta kembalinya mereka kepada Allah untuk dihisab dan dibalas berdasarkan apa yang telah mereka perbuat.

Ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan pembahasan ini sangatlah banyak. Allah jugamenjelaskannya dengan argumen yang sesuai dengan logika pemikiran manusia dengan akal yang telah Allah anugerahkankepada umat manusia. Akal tersebut akan menyampaikan kepada manusia bahwa Allah adalah benar. Penciptaan (kembali)mereka adalah benar. Kebangkitan mereka juga benar. Adanya hisab (penghitungan amal) dan kampung akhiratadalah benar. Dan bahwa hari kiamat adalah sesuatu yang tidak diragukan lagi dengan kekuasaanAllah untuk menciptakan danmengembalikan makhluk ciptaan-Nya.

Allah berfirman:

يَوْمَ نَـطْوِى السَّمَآءَ كَطَـيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۗ كَمَا بَدَأْنَاۤ اَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيْدُهٗ ۗ وَعْدًا عَلَيْنَا ۗ اِنَّا كُنَّا فٰعِلِيْنَ

“(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 104)

وَ حَرٰمٌ عَلٰى قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَاۤ اَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَ

“Dan tidak mungkin bagi (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami).”(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 95)

“Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali setelah berbangkit), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka.”(QS. Yunus 10: Ayat 4)

فَا صْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِيْنَ لَا يُوْقِنُوْنَ

“Maka bersabarlah engkau (Muhammad), sungguh, janji Allah itu benar dan sekali-kali jangan sampai orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan engkau.” (QS. Ar-Rum 30: Ayat 60)

فَاِ نْ تَا بُوْا وَاَ قَا مُوا الصَّلٰوةَ وَاٰ تَوُا الزَّكٰوةَ فَاِ خْوَا نُكُمْ فِى الدِّيْنِ ۗ وَنُفَصِّلُ الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

“Dan jika mereka bertobat, melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat, maka (berarti mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.” (QS. At-Taubah 9: Ayat 11)

Ya itulah janji yang benar dari Allah. Siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? Siapakah yang rahmat (kasih sayangnya) lebih luas melebihi rahmat-Nya? Siapakah yang lebih mampu untuk membangkitkan dan menghidupkan selain Allah? Dia-lah Sang Pencipta Yang Menghidupkan dan Mematikan. Di Tangan-Nya-lah segala urusan dan hanya kepada-Nyalah segala sesuatunya akan dikembalikan.

Berapa banyak ayat suci Al-Qur’an yang di dalamnya Allah menjelaskan kepada.kita bahwa Diri-Nya-lah Zat Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan serta tiada satu pun yang mampu melakukannya. Malaikat yang sangat dekat dengan-Nya sekalipun tidak dapat melakukannya. Tidak pula seorang nabi yang diutus-Nya yang mampu berbuat demikian.

Betapa pun agungnya kedudukan dan betapa besar bentuknya tetap saja tidak akan ada yang mampu menghidupkan, mematikan, dan membangkitkan kembali.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan, dan tidak (pula) membangkitkan.” (QS. Al-Furqan 25: Ayat 3)

Tidak ada seorang hamba Pun yang memiliki kematian, kebangkitan, danpenghidupan kembali setelah mati. Hanya Allahlah yang berkuasa mengaturnya.. HanyaDialah yang mamPu berbuat demikian.Tidak ada satu pun yang bisa menandinginya di.seluruh alam ini. Sehingga bisa disimpulkan bahwa sifat ihya (menghidupkan) dan imatah (mematikan) merupakan dua sifat ilahiyah yang khusus hanya dimiliki oleh Allah saja.

  1. Meskipun umur manusia di dunia iniberibu-ribu tahun apa yang bisa ia perbuat-dengan kematian?
  2. Adakah yang mampu menyingkirkan daridirinya atau paling tidak menghalanginya?
  3. Berapa banyak orang yang berusaha menjaga hidup mereka, mencobamemanjangkan umurnya, dan menjaga agar tetap awet muda. Akan tetapi, tidaknada satu pun dari mereka yang berhasil melakukannya.

Allah berfirman:
Katakanlah, Cegahlah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang yang benar.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 168)

“Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 78)

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.”;(QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 57)

Dan hari ini, pada masa peradaban moderndan zaman teknologi, banyak ilmuwan yang berusaha untuk memanjangkan umumyaatau berusaha untuk menghalangi ketuaan dan kematian. Akan tetapi, hasilnya juga sama. Mereka tidak juga dapatmenemukan jalannya.

Hal ini karena Allah pada dasar penciptaan manusia telah menetapkan bahwa Allah tidak akan membuat obat yang bisa menghalangi serta mengundurkan ketuaan dan kematian. Jaringan sel manusia dalam organ tubuhnya telah dibuat langsung oleh Allah mulai dari tumbuh kembang, lalu memiliki kekuatan, dan akhimya menemui ketuaan yang disusul dengan kematian yang pasti akan terjadi.

Selamanya tidak akan ada yang bisa.lari dari keduanya, sekalipun ilmu pengetahuan-berkembang pesat dan teknologi kian modernsampai mencapai puncaknya yang paling tinggi yang bisa diraih akal pikiranmanusia. Hal ini disebabkan oleh manusia, baik yang awal maupun yang akhir, akan senantiasa berada di dalam garis yangtelah ditentukan Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ ۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا

“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh, katakanlah, Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 85)

Rasulullah bersabda:

‘sesungguhnya Allah tidak menurunkan sebuah penyakit kecuali Allah juga menurunkan obat untuknya, kecuali penyakit tua.” (Hadits Shahih. Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam kitabnya, Al-Mustadrak As-Suyuti juga meriwayatkannya dalam Al-Jami’ash Shagir)

Rasulullah bersabda:
” Sesungguhnya Allah tidak menurunkansebuah penyakit kecuali Dia juga menurunkan-obatnya. Orang yang mengetahuinya akan tahu dan orang yang tidak mengetahuinya akan tidak tahu, kecuali penyakit As-Sam yaitu kematian.’ (Hadits riwayat Al-Hakim dalam kitabnya , Al Mustadrak. As-Suyuti juga meriwayatkannya dalam Al Jami’Ash- Shaghir)

Allah menegaskan dalam puluhan ayat dalam kitab-Nya bahwa hanya Diri-Nya-lahyang sanggup mematikan dan menghidupkan. Itu semua bertujuan agar hati manusia menjadi tenang. Allah juga mengategorikan orang-orang yang meragukan dan berdebat soal  kebangkitan kembali orang yang telah mati sebagai orang-orang yang betul-betul telah tersesat dengan.kesesatan yang sangat jauh dan dalam kesesatan yang besar.

Orang-orang yang tidak memposisikan Allah pada tempat-Nya yang layak dengan-keagungan-Nya, dan tidak yakin terhadap kebangkitan dan dihidupkannya kembali manusia pada bentuk asalnya mereka adalah orang-orang yang sama sekali tidak-mengetahui kebesaran Allah, tidak menghormati kekuasaan-Nya, ilmu-Nya, dan keagungan-Nya

Dialah sang Pencipta yang memilikikemampuan untuk menciptakan, yangmemiliki kemampuan untuk mematikan dan menghidupkannya kembali, sertamembangkitkan seluruh makhluk di alam semesta.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلِ اللّٰهُ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يَجْمَعُكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّا سِ لَا يَعْلَمُوْنَ

“Katakanlah, Allah yang menghidupkan kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan lagi; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 26)

“Katakanlah (Muhammad), Wahai manusia! Sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua, Yang memiliki kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 158)

Dan di dalam sebuah ayat yang lengkap mencakup semuanya juga disebutkan:

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِا للّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَا تًا فَاَ حْيَا کُمْ ۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

“Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 28)

Allah telah bersumpah dengan pengembalian dan kebangkitan ini, serta menyatakan bahwa ia adalah benar dan katakata yang pasti sebagaimana kata-kata yang kalian ucapkan dan kalian bicarakan. Maka sebagaimana perkataan dan ucapan kalian adalah benar-benar terjadi, begitu pula dengan kebangkitan ini pasti akan terjadi dan tidak perlu diragukan lagi.

Allah berfirman:

فَوَرَبِّ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ اِنَّهٗ لَحَـقٌّ مِّثْلَ مَاۤ اَنَّكُمْ تَنْطِقُوْنَ

“Maka demi Tuhan langit dan bumi, sungguh, apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan.” (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 23)

“Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukankah ia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?” (AlQiyamah:36-40).

Kemudian dalam ayat yang lain Allahbersumpah untuk menguatkan firman-Nya-tersebut dan untuk mengingatkanmanusia, lalu menjelaskan kepada mereka bahwa kebesaran dan kemampuan-Nya bukan hanya sekedar dalam urusan menghidupkan dan membangkitkan orang yang telah mati saja. Bahkan, Dia mampu mengumpulkan dan mengembalikan jari jemari manusia seperti sedia kala semasa hidupnya.

Ini merupakan sebuah pekerjaan yang sangat rumit dalam masalah penciptaan mengingat jari merupakan salah satu identitas yang sangat individu bagi setiap manusia. Sebab, sidik jari tiap orang berbeda dengan yang lain.

Allah berfirman:
“Aku bersumpah dengan hari Kiamat,” “dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri).”

“Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?”

“(Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.”(QS. Al-Qiyamah 75: Ayat 1-4)

Agar tidak berhenti di tengah jalan, agar manusia tidak bingung di persimpangan atau merasa takjub membayangkan bagaimana cara mengembalikan orang yang telah mati menjadi hidup kembali setelah kehancuran dan-kebinasaan jasad mereka, serta setelah manusia berubah menjadi tulang belulang yang hancur dimakan tanah. Maka, Allah menjelaskan kepada kita bahwa menghidupkan kembali manusia yang telah mati adalah pekerjaan yang lebih mudah bagi-Nya daripada menciptakan, dan bahwa keduanya sangat mudah bagi Allah

Akan tetapi sekali lagi agar hati manusia menjadi tenang dan tidak lagi bertanya-tanya di dalam dirinya tentang bagaimana kembalinya mereka kepada kehidupan yang kedua kali sedangkan mereka telah berubah menjadi tulang dan debu.

Allah-berfirman:

وَهُوَ الَّذِيْ يَـبْدَؤُا الْخَـلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ وَهُوَ اَهْوَنُ عَلَيْهِ ۗ وَلَهُ الْمَثَلُ الْاَ عْلٰى فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

“Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat Yang Maha Tinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. Ar-Rum 30: Ayat 27)

Setelah itu Allah juga mengajak manusia untuk berpikir menggunakan akal pikirannya
yang jernih serta memastikannya bisa dinalar. Maka Allah meminta mereka menggunakan otaknya untuk mendapatkan kebenaran.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) Kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.” (QS. Al-Hajj 22: Ayat 5)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *