Cerita Suka Duka Relawan Tenaga Medis Melawan Covid-19

banner 400x400

Cerita Suka Duka Relawan Tenaga Medis Melawan Covid-19

Oleh : Dr. Rani Septiyani

Saya menceritakan dari awal.  Waktu itu dinyatakan positif pertengahan maret, pada saat itu rapid pun belum ada. Saat itu yang mengecewakan adalah karena telah menyampaikan ke kepala IGD bahwa keluarga juga bergejala. Ada yang Demam sampai 40 derajat.saat saya ke Dinkes sekitar rumah untuk dilakukan swab untuk keluarga saya, namun dikatakan reagen habis. Saya awalnya memahami karena saat itu serba sulit.  Namun sampai detik ini tidak ada tindaklanjut untuk keluarga. Saat ini keluarga saya memang sudah tidak bergejala lagi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Untuk Saya sendiri melakukan swab 6 kali. 4 kali dinyatakan positif, 2 kali akhir April sudah dinyatakan negatif. Yang diharapkan sebenarnya masyarakat dan tenaga medis lebih mudah dalam memeriksakan diri.

Saat ditetapkan positif, Jujur saya takut, ada kakak saya yang lagi hamil. Takut menularkan ke dia. Untung nya saya punya teman yang baik, sampai dokter spesialis paru menanyakan kabar tiap hari.  Bagian yanmed RS juga selalu menanyakan hasil swab. Ada juga teman yang positif juga. Kami berbagi informasi terkait gejala. Mereka tidak bergejala hanya saya soalnya yang bergejala saya takut banget. ada jurnal yang mengatakan bahwa anosmia (tidak bisa mencium bau) pada pasien COVID-19 ada yang berlangsung permanen. Waktu itu, spesialis paru (dr Agus)menanyakan ke saya. jika saya tau itu mungkin saya bisa depresi.  waktu itu saya tidak bisa menghidu sama sekali selama 10 hari. Minggu kedua baru bisa menghidu itupun makan yang garamnya banyak. Yang disayangkan juga adalah saat saya ke dinkes kesehatan di sekitar rumah seperti mereka ada rasa jijik.

Setelah dinyatakan negatif dan bekerja kembali adalah Yang saya dapatkan banyak pasien langsung drop sampai marah, tidak terima, dan menolak. Saya di isolasi di rumah selama 1 bulan. Beda tempat dengan keluarga. Saya tinggal di lantai 1 dan keluarga saya di lantai 2 semua.

Yang ingin disampaikan ke masyarakat adalah untuk masalah covid ini nyata karena saya sendiri mengalami gejalanya. Dan Itu benar tidak dilebih-lebihkan. Semua yang dipresentasikan oleh dokter-dokter sesuai seperti, batuk kering, meriang, itu semua muncul di saya. saya ingin menyampaikan ke masyarakat jika terkena jangan takut datangi tim medis. Dan kalau positif ikuti prosedur yang ada. Karena kami hanya menginginkan kesembuhan masyarakat dan kalau bisa tidak menularkan ke masyarakat yang lain terutama masyarakat yang rentan. Melalui ini juga kami pertanyakan adalah bagaimana perlindungan untuk tim medis. Karena kan dilaporkan adanya kasus reinfeksi. Apalagi kan mall-mall sudah buka bagaimana yah. Pemerintah sebaiknya harus lebih sigap terkait ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *