Oleh : Sofyan Hasdam.
Guru saya di FK Unair, Prof Dr dr Soejunus seorang NEUROLOG dan PSIKIATER yg sangat senior sekali (dulu memang neuro-psikiater), mengatakan :
Kalau anda ditanya orang berapa umurmu ?. Maka sebutkanlah umurmu, misalnya 60 thn, 65 thn atau 70 tahun dan “JANGAN” “saya sudah tua”.
Kata tua secara psikologis akan mempengaruhi anda sehingga kurang bersemangat dalam hidup. Kata “tua” akan berkonotasi berakhirnya fase perjuangan dan memasuki era pasif beribadah saja dan paling jauh nungguin cucu.
Ibadah dan kerja adalah dua kata yg tidak boleh terpisah.
Pesan ketika beribadah maka bayangkanlah bahwa esok engkau akan mati. Namun ketika bekerja, maka anggaplah bahwa engkau akan hidup selamanya….!!!
Kata “tua” dibawah alam sadar akan menimbulkan kesedihan, paling tidak akan terbayang masa muda ketika masih kuat melaksanakan segalanya. Terbayang masa jaya ketika memiliki jabatan atau “power” lainnya.
PERAN ENDORPHIN :
Pertanyaan yang sering muncul : Mengapa ada dua orang yang usianya sama, bersahabat dari kecil, namun yang satunya kelihatan jauh lebih tua ????
Ternyata penyebabnya dari perbedaan kebiasaan dalam kehidupan.
Yang nampak lebih muda ternyata periang, suka humor dan tidak pemarah serta lebih tenang dalam menyelesaikan setiap persoalan.
Setiap kita senang, tertawa akan keluar zat yang disebut “endorphin” yang di produksi oleh otak dan kelenjar pituitary kita.
Tingginya kadar hormon ini dalam darah akan membuat perasaan kita senang, lebih kebal terhadap penyakit dan ujungnya membuat kita lebih awet muda….!!!
Itulah salah satu sebab mengapa saya sering membuat cerita humor bahkan saya bukukan karena bagi saya, membuat banyak orang menjadi riang, tertawa akan memicu produksi endorphinnya, mereka akan menjadi sehat dan awet muda….!!!
Makanya sekarang kita tidak boleh bilang udah tua, atau udh sepuh, tetapi diganti menjadi : udh “SENIOR”….!!!
Semoga tetap sehat, gembira, dan tetap SEMANGAT….!!!
(sumber:gwa).
