Ditentukan Oleh Do’a
By Ust. Umar Faqihuddin SPdI
Skenario kehidupan, tak ada yang tau arahnya kemana. Namun kisi-kisinya masih bisa dibaca. Dari mana kita mengetahuinya. Dari kumpulan do’a-do’a.
Jika ibadah bagi manusia adalah tugas utama. Maka do’a menjadi intisari ibadah yang dilakukan manusia. Menempati posisi yang begitu istimewa.
Seorang Umar Bin Khattab Radhiyallahu anhu, menjadi hebat dan mengemuka. Di mulai dari do’a Rasulullah yang dibaca.
Seorang Abu Lahab, menjadi terhina. Juga sebab do’a yang terlantun mengutuknya celaka. Buah perbuatan yang dilakukan menghalangi agama.
Lihatlah kesuksesan mereka yang membuat bangga. Ternyata dihantarkan ribuan do’a dari orang-orang tercinta. Dan orang-orang yang merasakan darinya jasa.
Lihatlah kehancuran mereka yang sengsara. Ternyata dihantarkan ribuan do’a dari orang-orang yang terluka. Sebab kata, sikap maupun tindakan durjana. Dan orang-orang yang hanya mengadu kepada Yang Maha Kuasa.
Saat banyaknya do’a melambung melangit mengangkasa. Antara do’a kebaikan dan keburukan berlomba. Maka, ketakwaan selanjutnya yang bicara.
Saudaraku…jangan lelah untuk berdo’a. Masalah boleh saja menimpa. Namun dengan do’a semua bisa dilawan dengan bijaksana.
Do’a kita adalah senjata. Sebagiamana do’a kita pengahantar cita dan asa. Juga pengurai bahaya dan pembasuh duka nestapa.
Semoga kita dalam selalu berdo’a setia.
