Partai Berkarya Usulkan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Presiden RI ke 2 Soeharto. Foto: DW

JAKARTA, hajinews.id – Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Berkarya merekomendasikan agar Presiden Soeharto segera diangkat menjadi pahlawan nasional. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Berkarya hasil Munaslub, Andi Picunang.

Dia menilai, Presiden Republik Indonesia ke 2 itu harus segera mendapat pengakuan dari negara karena telah berjasa bagi Indonesia untuk bidang keamanan dan ekonomi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

“Atas jasa-jasanya membangun atas konsep trilogi pembangunan, keamanan, ekonomi yang berjalan dan pembangunan rata di segala bidang,” kata Andi dalam konferensi daring di Jakarta, Sabtu (11/7).

Usulan serupa pernah disampaikan pada Sidang paripurna Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar pada 2016 lalu. Namun, usulan ini mendapat banyak tentangan. Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) pun tak kunjung memasukkan nama Soeharto dalam rekomendasi hingga 2018 lalu.

Selain pengangkatan Soeharto, rekomendasi Munaslub seperti dikatakan Andi juga mengakui hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Menurutnya, pemilihan legislatif maupun eksekutif yang memenangkan Jokowi-Ma’ruf pada 2019 lalu, telah berjalan demokratis.

Andi menuturkan partai juga memerintahkan kepada semua kader untuk mempersiapkan helatan Pemilu 2024. Ia meminta kader turun ke bawah, bersama kader tingkat kabupaten provinsi. Ia meminta hak itu dilakukan agar partai dapat melenggang ke Senayan pada 2024 mendatang.

“Siapkan pemenangan peserta Pemilu 2024 untuk bisa mendudukkan fungsionaris Berkarya di Senayan, dalam hal ini DPR,” katanya.

Pada 2019 lalu, Berkarya di bawah Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto hanya memperoleh 2.929.495 atau 2,09 persen secara nasional. Jumlah itu membuat Berkarya tak dapat melenggang ke Senayan sebab kurang dari ambang batas 4 persen yang ditetapkan.

Munaslub  Partai Berkarya juga telah menunjuk Mayor Jenderal (Purn) Muchdi Purwoprandono sebagai ketua umum partai dan Andi Picunang sebagai Sekretaris Jenderal.

Selain penunjukan Muchdi dan Andi, masing-masing sebagai Ketum dan Sekjen, Munaslub juga menghasilkan keputusan berupa penggantian nama partai menjadi Partai Beringin Karya (Berkarya), dari semula hanya Berkarya, yang didirikan pada 5 Mei 2016. (wh)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *