Wapres Berharap Vaksin Tersedia Pertengahan 2021

Ekonomi Indonesia Terpuruk
Wapres KH Ma'ruf Amin. (Foto: Harian Nasional)

JAKARTA, hajinews.id – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengharapkan vaksin untuk menciptakan kekebalan terhadap COVID-19 dapat tersedia pada pertengahan 2021 atau bahkan lebih cepat dari itu, sehingga pandemi virus Corona dapat segera berakhir.

“Kita sepenuhnya mendorong dan mendukung upaya tersebut, sehingga target tersedianya vaksin pada pertengahan tahun depan dapat terealisasi, bahkan kita doakan bisa lebih awal lagi,” ujar Ma’ruf saat menyampaikan sambutan dalam acara Dialog Virtual Nasional Lintas Iman yang diselenggarakan Badan Pengelola Masjid Istiqlal dari Jakarta, Selasa (14/7/2020).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Vaksin dan obat yang masih diteliti menyebabkan angka kasus penderita dan kematian akibat COVID-19 terus meningkat di Indonesia. Hal itu membuat pandemi masih menjadi ancaman serius karena tingkat penularannya masih tinggi, hingga mencapai 75.699 orang terpapar, 36.455 orang dalam perawatan, dan 3.606 orang meninggal dunia berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

“Pandemi ini masih merupakan ancaman yang serius mengingat tingkat penularan yang masih tinggi. Meskipun sejauh ini vaksin atau pun obat COVID-19 belum tersedia, berbagai upaya terus dilakukan oleh berbagai negara, termasuk Pemerintah Indonesia,” jelas Ma’ruf.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Pemerintah akan bekerja sama dengan perusahaan farmasi untuk memproduksi vaksin COVID-19 pada Januari hingga April 2021. Pemerintah menargetkan produksi vaksin pada 2021 akan mencapai 170 juta, dari kebutuhan 347 juta vaksin bagi masyarakat.

“Kebutuhan kita hitung 347 juta vaksin, karena satu orang tidak bisa hanya sekali divaksin. Karena orang yang sudah divaksin bisa mental lagi, jadi harus divaksin lagi,” kata Jokowi.

Vaksin tersebut nantinya akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dan kelompok rentan COVID-19 yang berada di zona merah.

Uji klinis ketiga vaksin COVID-19 mulai Juli dilakukan PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac Biotech Ltd. Selain itu, uji klinis vaksin juga sedang dilakukan PT Kalbe Farma Tbk, yang bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine Inc.

Jokowi memperkirakan puncak COVID-19 di Indonesia akan terjadi pada Agustus dan September mendatang. “Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir. Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7).

Jokowi meminta seluruh jajaran menterinya untuk bekerja lebih keras lagi dalam menangani Covid-19.

Ia juga mengingatkan pentingnya “3 T” yaitu testing, tracing dan treatment dalam upaya penanganan Covid-19, menyusul peningkatan kasus baru virus corona setiap harinya. Jokowi menginstruksikan untuk meningkatkan PCR test dan mobile PCR test agar target pemeriksaan spesimen bisa mencapai 30.000 sampel per harinya.

Jokowi juga ingin jumlah laboratorium di berbagai daerah segera ditambah untuk menunjang target tersebut. Lanjutnya, pengendalian perjalanan serta transportasi antar wilayah atau negara juga perlu diperhatikan mengingat kasus yang berasal dari luar negeri (kasus impor) juga terus meningkat. (rah/berbagai sumber)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan