Jangan Pernah Mengira

jangan pernah mengira
Foto : Unsplash
banner 400x400

Jangan Pernah Mengira

Saudaraku,
Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah,

« قال أحد السلف:إن العبد ليعمل الذنب يدخل به الجنة ويعمل الحسنة يدخل بها النار قالوا : كيف ؟
قال : يعمل الذنب فلا يزال نصب عينيه منه مشفقا وجلا باكيا نادما مستحيا من ربه تعالى ناكس الرأس بين يديه منكسر القلب له فيكون ذلك الذنب أنفع له من طاعات كثيرة بما ترتب عليه من هذه الأمور التي بها سعادة العبد وفلاحه حتى يكون ذلك الذنب سبب دخوله الجنة .
ويفعل الحسنة فلا يزال يمن بها على ربه ويتكبر بها ويرى نفسه ويعجب بها ويستطيل بها ويقول فعلت وفعلت فيورثه من العجب والكبر والفخر والاستطالة ما يكون سبب هلاكه …”.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

[الوابل الصيب (ص11)].

Berkata sebagian salaf: sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengamalkan suatu dosa yang dapat memasukkan dia ke dalam jannah (surga) dan mengamalkan suatu kebaikan yang dapat memasukkan dia dengannya ke dalam neraka, mereka bertanya: bagaimana bisa?

Dia menjawab: dia mengamalkan suatu dosa dan dosa tersebut terus menerus terbayang di hadapan kedua matanya, karenanya dia menjadi takut, ngeri, menangis, menyesal, dan malu kepada Rabb-nya Ta’ala, menundukkan kepala di hadapan-Nya, terluka hatinya karena itu sehingga dosanya itu menjadi bermanfaat baginya daripada ketaatan-ketaatan yang banyak dari apa yang menyebabkan perkara-perkara ini terjadi padanya yang dengannya menjadi sebab kebahagian seorang hamba dan keberuntungannya hingga dosanya itu menjadi sebab masuknya dia ke dalam surga.

Dan orang yang melakukan suatu amal kebaikan sehingga dia terus mengungkit-ungkit amal kebaikannya itu atas nama Rabb-nya, menjadi sombong dengannya, melihat dirinya dan berbangga diri dengannya, merasa tinggi dengannya, mengatakan: aku telah berbuat dan aku telah berbuat sehingga mewariskan sikap ‘ujub (bangga diri), sombong, congkak, merasa lebih baik yang itu menjadi sebab kebinasaannya… (Al-Wabil As-Shayyib hlm. 11)

Saudaraku,
Jangan pernah mengira jika orang yang berbuat dosa selamanya akan berbuat dosa, pada akhirnya ketika telah mendapatkan hidayah-Nya ia akan bertaubat secara sungguh-sungguh ( taubatan nasuha). Di sisi lain kita harus menghindari sikap ‘ujub dan merendahkan orang lain. Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

“إذا فتح الله عليك في باب قيام الليل، فلا تنظر للنائمين نظرة ازدراء!

“Jika Allah Ta’ala membukakan untukmu pintu salat malam, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidur dengan pandangan merendahkan!

و إذا فتح الله عليك في باب الصيام، فلا تنظر للمفطرين نظرة ازدراء!

Jika Allah Ta’ala membukakan untukmu pintu puasa, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidak berpuasa dengan pandangan merendahkan!

و إذا فتح الله عليك في باب الجهاد، فلا تنظر للقاعدين نظرة ازدراء!

Jika Allah Ta’ala membukakan untukmu pintu jihad, janganlah engkau melihat orang-orang yang tidak berjihad dengan pandangan merendahkan!

فرب نائم، و مفطر، و قاعد، أقرب إلى الله منك.

Boleh jadi orang yang terlelap tidur, orang yang tidak berpuasa, dan orang yang tidak berjihad, dia lebih dekat dengan Allah Ta-‘ala dibandingkan dirimu.

و إنك أن تبيت نائما و تصبح نادما، خير من أن تبيت قائما وتصبح مُعجَبا.

Dan sungguh engkau menghabiskan malam dengan tidur dan bangun pagi dalam keadaan menyesal (karena tidak melaksanakan salat tahajud), itu lebih baik dibandingkan engkau menghabiskan malam dengan salat tahajud, namun di pagi hari engkau merasa ‘ujub.

فإن المعجب لا يصعد له عمل.”

Sesungguhnya orang yang ‘ujub amalnya tidak akan ada yang naik (diterima oleh Allah Ta’ala).” (Kitab Madaa-rijus Saa-likiin, 1/177)

Saudaraku,
Selalu ada harapan bagi hamba-Nya yang senantiasa berdoa, selalu ada jalan bagi hamba-Nya yang senantiasa berusaha…
Tidak usah takut gagal. Teruslah beramal menebar kebaikan dan percayalah bahwa semua jerih payah kita akan diperhitungkan oleh Allah Azza wa Jalla…

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa mengingat dosa-dosa yang telah kita lakukan, diiringi dengan penyesalan mendalam taubatan nasuha dan kita lupakan amal-amal kebaikan yang telah kita lakukan, diiringi dengan keikhlasan untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.

Wallahua’lam bishawab

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *