Seandainya Kita Tahu

Foto : Unsplash
banner 400x400

Seandainya Kita Tahu

‏قال الشيخ ابن عثيمين – رحمه الله :

وكلما غفل قلبك واندمجت نفسك في الحياة الدنيا ؛ فاخرج الى القبور ، وتفكر في هؤلاء القوم الذين كانوا بالأمس مثلك على الأرض .

Bacaan Lainnya
banner 400x400

شرح رياض الصالحين ٤٧٣/٣

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkata:
“Setiap kali hatimu lalai, dan jiwamu masuk dalam kehidupan dunia, maka keluarlah ke perkuburan..! Dan pikirkan mereka yang kemarin seperti dirimu di atas muka bumi.” (Syarah Riyadhus Shalihin 3/473)

Saudaraku,
Sahabat Nabi yang mulia, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu pernah memberi nasihat yang menyentuh hati :

إنكم في ممر من الليل والنهار، في آجال منقوصة، و أعمال محفوظة، والموت يأتي بغتة، فمن زرع خيرا فيوشك أن يحصد رغبة، ومن زرع شرا فيوشك أن يحصد ندامة، ولكل زارع مثل ما زرع، لا يسبق بطيء بحظه، ولا يدرك حريص ما لم يقدر له، فإن أعطي خيرا فالله أعطاه

“Sesungguhnya kalian berada di tengah perjalanan malam dan siang.

Dalam umur yang terus berkurang, dan dalam berbagai amalan yang selalu dijaga catatannya (yakni, tersimpan dalam catatan amal). Sedangkan kematian itu akan datang secara tiba-tiba.

Barangsiapa menanam kebaikan, niscaya dia akan memetik kebahagiaan.

Dan barangsiapa menanam kejelekan, niscaya dia akan menuai penyesalan.

Setiap orang yang menanam, dia akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia tanam.

Orang yang berlambat-lambat, dia tidak akan bersegera mendapatkan bagiannya. Dan orang yang rakus, dia tidak akan mendapatkan apa yang tidak ditetapkan baginya.

Barangsiapa yang dikaruniai kebaikan, maka Allah-lah yang memberinya.

Dan barangsiapa yang dijaga dari kejelekan, maka Allah-lah yang menjaganya.” (Shifatus Shafwah, 1/408-409)

Saudaraku,
Hendaknya kita selalu menyadari, bahwa setiap saat kematian dapat datang secara mendadak, tiba-tiba menghampiri, tanpa mengenal tempat dan waktu. Dan ketahuilah pula, bahwa sifat dari kematian itu tidak bisa ditunda/diakhirkan barang sesaatpun, dan tidak pula bisa dipercepat…

(lihat QS. Yunus: 49, Al-Jum’ah: 6 dan Al-Munafiqun: 10-11)

Saudaraku,
Banyak kematian datang secara mendadak/tiba-tiba, yakni tanpa didahului adanya tanda-tandanya, seperti sakit. Sehingga terkadang orang yang mengalami kematian itu tidak sempat bertobat dari kemaksiatan dan dosa-dosanya, dan tidak sempat pula beramal shalih.

Dan banyaknya orang yang mengalami kematian mendadak ini, termasuk salah satu tanda dekatnya hari kiamat, sebagaimana dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

إن من أمارات الساعة …….أن يظهر موت الفجأة…

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda (dekatnya) hari kiamat adalah… banyaknya terjadi kematian tiba-tiba/mendadak… (HR. Ath-Thabrani dalam As -Shaghir dan Al-Ausath, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Jami’us Shaghir (5/214), no. 5775)

Saudaraku,
Kebanyakan manusia menjalani kehidupan dunianya begitu saja tanpa meperhitungkan kehidupannya di akhirat kelak.

Padahal seandainya kita tahu betapa beratnya kehidupan setelah kematian, maka kita tidak akan bersantai dalam memanfaatkan waktu kita…

Seandainya kita tahu betapa kita sangat memerlukan akan pahala demi pahala dari amal shalih yang kita lakukan dan semuanya akan ditimbang, maka kita pasti akan berlomba-lomba dalam memperbanyak amal-amal kebaikan dan menjauhi berbagai perbuatan dosa, maksiat, keculasan, kecurangan, keserakahan, hingga kedzaliman…

Seandainya kita tahu betapa dahsyatnya keadaan manusia berdiri di padang Mahsyar kelak, maka kita akan terus berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita sekuat tenaga…

Seandainya kita tahu betapa mengerikannya azab di neraka maka kita pasti akan menangisi kelalaian-kelalaian yang kita perbuat…

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

«لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا»

“Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, sungguh kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. al-Bukhary)

Saudaraku,
Ternyata sangat dasyat akibat dari kita menyia-nyiakan waktu…

إضاعة الوقت أشد من الموت، لأن إضاعة الوقت تقطعك عن الله والدار الآخرة، والموت يقطعك عن الدنيا وأهلها.
[الفوائد لابن القيم]

“Menyia-nyiakan waktu itu lebih dahsyat dari kematian. Karena menyia-nyiakan waktu itu memutuskanmu dari Allah dan kampung akhirat, sedang kematian itu memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.” (Al-Fawa’id, Ibnul Qayyim)

Menyia-nyiakan waktu itu adalah melakukan aktifitas yang melalaikan dari Allah Azza wa Jalla. Karena itu, aktifitas apapun yang kita lakukan jangan sampai membuat lalai dari Allah Azza wa Jalla…

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa memanfaatkan waktu dengan amalan-amalan terbaik sebagai bekal di akhirat kelak untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.

Wallahua’lam bishawab

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *