Hikmah Siang: Setiap Bulu Kurban adalah Pahala

HAJINEWS.ID,- Hari ini 10 Dzulhijjah adalah hati raya kurban. Umat Islam yang mampu dianjurkan berkurban, sebagai wujud ketaatan dan keikhlasan kepada Allah.

Ibadah kurban menyembelih hewan baik kambing maupun sapi biasanya dilaksanakan setelah menunaikan ibadah sholat Idul Adha.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kurban merupakan ibadah yang mencontoh amalan Nabi Ibrahim AS. Sosok yang dijuluki sebagai Bapak Para Nabi itu mendapatkan perintah untuk menyembelih anaknya, Ismail, yang oleh Allah SWT diganti dengan kambing.

Rasulullah Muhammad SAW sendiri menyatakan ibadah kurban merupakan amalan yang lebih baik daripada jihad. Hal itu tertuang dalam hadis riwayat Bukhari.

” Tidak ada amal yang lebih utama pada hari-hari (tasyriq) ini selain berkurban.’ Para sahabat berkata, ‘Tidak juga jihad?’ Beliau menjawab, ‘Tidak juga jihad. Kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (di jalan Allah), lalu dia tidak kembali lagi.”

Ibadah kurban sendiri mengandung banyak keutamaan. Keutamaan tersebut yaitu sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT.

Wujud Kepedulian Terhadap Sesama

Selain itu, kurban merupakan wujud kepedulian terhadap sesama. Daging kurban tidak hanya berpahala, namun juga mampu menghadirkan kebahagiaan bagi orang lain terutama kaum dhuafa.

Dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah dan Tirmidzi, Rasulullah menyatakan pahala kurban tidak hanya dihitung dari hewan yang disembelih, melainkan dari tiap bulunya.

” Rasulullah ditanya oleh para sahabat apa sembelihan ini, maka Rasulullah menjawab, ‘Tuntunan ayah kalian Ibrahim.’ Para sahabat bertanya, ‘Apa bagian kita darinya?’ Rasulullah menjawab, ” Setiap helai rambut, akan dibalasi dengan satu kebaikan.” Lantas mereka bertanya, ” Bagaimana dengan bulu (domba)?” Maka Rasulullah menjawab, ” Setiap bulu juga akan dibalas dengan satu kebaikan.”

Kurban dihukumi sunah muakaddah. Artinya, ibadah ini sangat dianjurkan terutama bagi mereka yang mampu dan berkelebihan dalam rezeki.

Rasulullah pun mengancam mereka yang sudah mampu tapi tidak mau berkurban. Ancaman tersebut ada dalam hadis riwayat Ibnu Majah dan Al Hakim.

” Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berkurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat sholat kami.

(Dbs).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *