Jika Terjadi yang Berat, Tetaplah Berprasangka Baik Kepada Allah

HAJINEWS.ID – Islam mengajarkan kepada umat untuk selalu berpikir husnuzan atau berprasangka baik dan tidak selalu berpikir buruk kepada orang lain, terutama kepada takdir Allah Subhanahu wa ta’ala. Berprasangka baik kepada Allah Ta’ala merupakan ibadah hati yang sangat mulia.

Setiap Muslim wajib berprasangka baik kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Bahkan kejadian yang dianggap paling buruk dalam kehidupan harus tetap berprasangka baik kepada Allah Ta’ala.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Allah Subhanahu wa ta’ala terkadang mendatangkan sebuah kejadian yang menurut manusia mungkin buruk, tapi Allah Ta’ala lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

“Allah Subhanahu wa ta’ala membolak-balikkan hati orang sesuai dengan kehendak-Nya yang kita tidak tahu,” ungkap Ustaz Dr Khalid Basalamah, dikutip dari akun Youtube-nya, Rabu (5/8/2020).

Ia mengatakan, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam terus berdoa agar diteguhkan hatinya dalam ketaatan, sebab hati bisa saja berbolak-balik. Oleh karena itu, doa yang paling sering Rasulullah panjatkan adalah:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Wahai Dzat Yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

Jika terjadi sesuatu yang sangat berat dalam hidup, tetaplah berprasangka baik kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, karena ada sesuatu yang Allah inginkan dari diri hamba-Nya. Kemudian berbaik sangka kepada Allah adalah kenikmatan yang agung dan menjadi jaminan kebahagiaan hidup seorang Muslim di dunia dan akhirat.

“Kalau seandainya Allah memudahkan kita beristighfar, berarti Allah mau kita tobat. Kalau Allah memudahkan kita berdoa dan menyesali keadaan, berarti Allah mau kita tobat,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.

Dalam keseharian, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam senantiasa mendidik dan mengarahkan para sahabatnya agar selalu berbaik sangka terhadap Allah Subhanahu wa ta’ala.

Dalam riwayat dari Jabir Radhiyallahu anhu, dia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tiga hari sebelum wafatnya bersabda:

لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ

“Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah.” (HR Muslim)

Wallahu a’lam bishawab.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *