Terbukti, Puasa 3 Hari Tubuh Jadi Kebal, Pesan Nabi 14 Abad Lalu

puasa tiga hari untuk kekebalan tubuh
Ilustrasi Kaheel
banner 400x400

HAJINEWS.ID,- Sebuah vieo berbahasa Arab yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia beredar di media sosial dari akun Kaheel7. Isinya sangat menakjubkan. Bagi mereka yang rutin menjalankan puasa Senin-Kamis, berbangga dan berbahagialah karena ada banyak manfaat melakukan puasa, di antaranya adalah meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga kadar lemak dalam tubuh.

Jika rutin melakukannya berarti selama satu bulan, kita sudah berpuasa selama 8 hari. Sementara sebuah studi telah menyebutkan, puasa untuk kesehatan selama 3 hari saja setiap bulan dapat mengembalikan sistem kekebalan tubuh.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dalam Islam puasa 3 hari setiap bulan ini adalah puasa Ayyamul Bidh, pada tanggal 13,14, dan 15 tiap bulan, yang pahalanya sama dengan puasa setahun. Nabi Muhammad SAW 1400 tahun lalu merekomendasikan puasa ini karena kemurahan hatinya. Dan di abad 21 ini bukti ilmu pengetahuan baru menjawabnya, sedangkan islam telah berbicara pada 14 abad yang lalu, artinya tentu ini semua membuktikan kredibilitas ajaran Islam.

Seperti yang dilaporkan Telegraph, sekelompok ilmuwan di University of Southern California (USC), telah menemukan bahwa puasa selama tiga hari saja setiap bulannya dapat meregenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh, bahkan pada orang tua sekalipun.

Penelitian terbaru menunjukkan, puasa dapat merangsang sel untuk menghasilkan sel darah putih baru, yang dapat membantu dalam memerangi infeksi apapun.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh seseorang yang buruk, termasuk penderita kanker yang sedang menjalani kemoterapi.

Berpuasa juga bermanfaat untuk lansia, karena sistem kekebalan tubuh mereka sudah lemah karena proses penuaan, sehingga mereka tidak mampu melawan penyakit yang umum sekalipun.

Para ilmuwan menjelaskan, puasa untuk kesehatan mampu ‘membalik saklar regeneratif’ yang menendang sel induk untuk membuat sel darah putih baru, yang penting untuk regenerasi sistem kekebalan tubuh.

Valter Longo merupakan penulis dari studi ini yang juga seorang profesor di Sekolah Gerontologi USC Davis.

Menurutnya, “Ketika Anda kelaparan, tubuh mencoba menghemat energi, dan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menghemat energi adalah mendaur ulang banyak sel kekebalan yang tidak diperlukan, terutama yang mungkin rusak.”

Longo juga menjelaskan, “Tubuh yang rusak karena efek kemoterapi atau penuaan, dengan berpuasa, secara harfiah akan menghasilkan sistem kekebalan baru.”

Berikut ini empat manfaat lain puasa untuk kesehatan yang dikutip dari Tribunnews;

  1. Menurunkan berat badan

Saat berpuasa, tubuh tidak menerima asupan apapun selama lebih dari 12 jam. Namun, fase puasa yang sebenarnya dimulai sejak sistem pencernaan kita selesai mencerna seluruh zat gizi dalam tubuh.

Proses tersebut terjadi sekitar 8 jam setelah kita mengonsumsi makanan. Tubuh akan mulai menggunakan cadangan energi yang terdapat dalam tubuh setelah makanan selesai dicerna.

Cadangan glukosa yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen merupakan sumber energi utama kita dalam keadaan normal.

Saat kita berpuasa, glukosa tersebut akan digunakan sebagai sumber energi pertama. Setelah cadangan glukosa di hati dan otot habis, maka tubuh akan menjadikan lemak sebagai sumber energi.

Dengan dibakarnya lemak sebagai sumber energi, maka kadar lemak dalam tubuh dapat berkurang, yang mengakibatkan berat badan juga berkurang.

  1. Gula darah terkontrol

Puasa untuk kesehatan dapat meningkatkan kontrol gula darah, hal tersebut dapat berguna bagi pengidap diabetes.

Dikutip dari Healthline, sebuah riset terhadap 10 orang penderita diabetes tipe 2 menunjukkah, puasa intermiten yang berjangka pendek dapat menurunkan kadar gula.

Pembatasan asupan kalori untuk mengurangi insulin juga terjadi saat melakukan puasa interminten dan puasa alternatif.

Puasa interminten adalah jenis puasa untuk pengaturan pola makan yang menerapkan siklus puasa.

Artinya seseorang yang menjalani puasa ini hanya akan makan di jangka waktu tertentu dalam sehari.

Program puasa intermiten yang paling populer adalah melewatkan sarapan dan baru mulai mengonsumsi makanan pada pukul 12 siang.

  1. Kesehatan jantung meningkat

Dengan melakukan puasa untuk kesehatan ternyata berdampak baik untuk kesehatan jantung. Sebuah studi mengungkapkan puasa selama delapan minggu secara selang-seling dapat mengurangi kadar kolesterol jahat sebesar 25% dan trigliserida sebesar 32%.

Sebuah studi lain melakukan penelitian dengan 110 orang dewasa dengan berat badan berlebih menunjukkan puasa selama tiga minggu di bawah pengawasan medis secara signifikan menurunkan dapat menurunkan tekanan darah.

Puasa untuk kesehatan juga dapat menurunkan risiko penyakit arteri koroner dan risiko diabetes, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

  1. Mencegah kanker

Faktanya, penelitian yang dilakukan pada tikus mengklaim puasa membantu menghalangi pembentukan tumor.

Sebuah penelitian lain dengan tabung reaksi juga menunjukkan puasa dapat menghambat sel kanker yang sama efektifnya dengan kemoterapi dalam menunta pertumbuhan tumor.

Riset tersebut juga dapat membuktikan bahwa puasa dapat meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pembentukan kanker.

Namun hal tersebut masih diperlukan riset tambahan untuk melihat bagaimana puasa dapat memengaruhi perkembangan dan pengobatan kanker pada manusia. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *