Tujuan Diciptakannya Manusia

foto : unspalsh
banner 400x400

Tujuan Diciptakannya Manusia

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah

Adalah sangat naif dan dangkal jika orang berprasangka bahwa hidup di dunia ini hanyalah untuk tujuan dunia, untuk membangun dunia dengan segala gebyar serta teknologinya, dan untuk melakukan kebaikan-kebaikan duniawi hanya demi kebaikan serta kesejahteraan dunia.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Orang hidup pasti akan mati dan meninggalkan dunia fana ini menuju kehidupan lain. Dan pasti akan ada pertanggungjawaban dalam kehidupan lain itu. Karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan, bahwa hidup di dunia ini memiliki tujuan agung yang bukan sekedar hidup, kemudian mati, lalu selesai. Tujuan agung itu adalah peribadatan kepada Allah Azza wa Jalla.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepadaKu.” [QS. Adz-Dzariyat: 56]

Ibadah yang dimaksud adalah ibadah murni yang tidak terkotori dengan peribadatan kepada selain Allah Azza wa Jalla. Jika seseorang dalam peribadatannya melakukan perbuatan syirik, mempersekutukan makhluk dengan Allah, maka pasti Allah _akan murka

Di antara dalilnya ialah, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersukutukan) kepadaNya, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah mengadakan dosa yang sangat besar.” [QS. An-Nisaa: 48]

Juga firmanNya:

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya (dosa) syirik (mempersekutukan Allah), benar-benar merupakan kezaliman yang sangat besar.” [QS. Luqman: 13]

Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk Allah, maka janganlah kamu memohon di dalamnya kepada siapapun, di samping kepada Allah.” [QS. Al-Jin: 18]

Jadi, bagaimana mungkin Allah Azza wa Jalla tidak murka jika Dia Yang Maha Perkasa dan Sempurna disejajarkan dengan makhlukNya yang serba lemah dan kurang. Karena itulah, larangan terbesar dalam Islam adalah syirik. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah mempersekutukanNya dengan sesuatupun.” [QS. An-Nisaa: 36]

Demikian juga maksud diturunkannya kitab-kitab Allah Azza wa Jalla serta diutusnya para Rasul ialah agar para manusia beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla saja. [

Dalilnya sangat banyak, di antaranya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

“Dan kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya: Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah Aku.” [QS. Al-Anbiya: 25]

Nah, agar orang tidak kecewa kelak dalam kehidupan di alam lain, ia harus tunduk pada aturan yang ditetapkan oleh Penciptanya. Dan Penciptanya ini telah menunjuk utusan kepercayaanNya untuk menyampaikan risalahNya. Ia adalah Rasulullah, utusanNya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar