Yayasan Kalakioma Peduli Ajak Warga Peduli Pengerajin Tenun Sajadah di NTT

Foto-Foto: Kalakioma Peduli
banner 400x400

HAJINEWS.ID – Seni tenun adalah budaya tua yang ditekuni manusia untuk menghasilkan sebuah karya istimewa dan merupakan peradaban yang hampir merata ditemukan di seluruh pelosok bumi.

Pada masa modern ini, tradisi memintal benang untuk membuat kain masih ditekuni di beberapa tempat, tak terkecuali di Pulau Sumba, satu daratan kecil di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Untuk membantu mengembangkan para pengerajin tenun di NTT, Yayasan Kalakioma Peduli mengajak masyarakat berdonasi untuk pemberdayaan penenun di sana. Ajakan berdonasi itu disampaikan Kalakioma Peduli melalui akun facebook maupun website mereka.

”Penenun Sajadah ini adalah seorang ibu non-Muslim yang jauh di desa Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam kondisi yang sulit, merajut helai demi helai benang, berharap Sajadah ini dapat digunakan oleh saudaranya yang Muslim. Kalian bisa membantu ibu ini dan ratusan ibu2 pengrajin tenun lainnya dengan DONASI lewat kitabisa di https://bit.ly/3i903GP atau lewat web kami di https://bit.ly/2ZgmMZM,” tulis akun Facebook milik Kalakiomapeduli, Selasa (8/9) lalu.

“Dana yang terkumpul nantinya akan disumbangkan langsung kepada kelompok-kelompok tenun yang tersebar di seluruh Provinsi NTT. Untuk memproduksi sajadah tenun yang nantinya akan disumbangkan lagi ke masjid dan pesantren yang membutuhkan di seluruh Indonesia. Berbagi dari kekurangan bukan karena kelebihan,” tulisnya.

Kalakioma Peduli adalah yayasan yang didirikan pada bulan Desember 2017. Oleh pendirinya, Yulius Bobo, yayasan ini diharapkan untuk menjembatani dan memelopori penguatan ekonomi rakyat melalui sektor; pendidikan, kesehatan, pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Yayasan ini dimulai dengan membantu masyarakat di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur dalam memerangi ketertinggalan dan keterbelakangan. Selanjutnya, diperluas ke daerah tertinggal di Indonesia. Fokus utama organisasi ini adalah membantu masyarakat setempat di empat bidang: pemberdayaan manusia, pemberdayaan ekonomi, penelitian dan teknologi, serta konservasi budaya.

Keprihatinan mendalam pada masyarakat desa yang belum mengenal dan menyadari telah terjadi perubahan yang begitu besar dalam memanfaatkan teknologi informasi bahkan menjadi korban dari perubahan dan kemajuan itu sendiri.

Banyak kegiatan pemberdayaan yang telah, sedang, dan akan dilakukan tidak berjalan dengan baik sebagaimana mestinya, menjadi bermasalah dengan berbagai alasan. Nah, Yayasan Kalakioma Peduli sebagai jembatan akan memberikan dukungan agar usaha pemberdayaan yang dilakukan berbagai pihak menjadi sebuah kegiatan usaha yang berkelanjutan dan bermanfaat. (wh)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *