Mengapa Orang Mati Perlu Diajak Bicara?, Mengenal Tradisi Talqin Mayit dalam Islam

banner 400x400

Hajinews.id – Pernah menyaksikan orang yang sudah meninggal diajak bicara? Dalam Islam, kegiatan tersebut dinamakan Talqin. Talqin dilakukan untuk mendiktekan kata-kata atau kalimat tertentu agar ditirukan oleh mayit yang baru meninggal. Yang didikte oleh sang penuntun tentu saja adalah ruhnya, bukan jasadnya. Dalam tradisi umat Islam, ketika jenazah dikuburkan secara sempurna, kyai atau modin membaca sejumlah bacaan, yang ditujukan kepada si jenazah yang baru dimakamkan. Tradisi ini biasa disebut dengan talqin.

Mengutip tulisan Nurran Khalifatul Ardhi, Penalqinan bertujuan untuk mengingatkan bahwa si mayit akan bertemu dengan malaikat dan diberikan pertanyaan-pertanyaan kubur. Talqin umumnya dilakukan sejenak setelah mayit diqubur dengan sempurna.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Diharapkan dengan dilakukannya talqin, si mayit memperoleh manfaat dari talqin tersebut. Hal ini didasarkan pada suatu hadis yang memberi khabar bahwa orang yang sudah meninggal itu masih bisa mendengar suara sandal orang yang pulang sehabis mengantarkan jenazahnya.

Kemudian mungkin dari kita ada yang bertanya-tanya apakah talqin kepada mayit yang sudah meninggal itu ada dalilnya? Apakah ada tuntunannya? Dan sebagainya. Jawabannya ada.

Dulu sewaktu pemakaman Ibrahim putra Nabi Muhammad SAW, Rasulullah melakukan talqin terhadap jenazah putranya tersebut, bahkan walaupun masih belum dewasa ketika meninggal (Jalal al-Din al-Suyuthi, al-Hawi bi al-Fatawi,juz 2, hlm.176-177).

Menurut Syaikh Muhammad Amin al-Kurdi al-Irbili al-Syafi’I, setelah sempurnanya penguburan seseorang mayit, maka disunnahkan seseorang duduk di atas kuburannya, dan menalqinnya dengan bahasa yang jelas dan mudah difahami, jika mayit tersebut adalah akil baligh, dan tidak mati syahid (Tanwir al-Qulub, 214). Akan tetapi menurut Syaikh Arsyad al-Banjari, bahkan jika mati syahid sekalipun, sunnah ditalqin (Sabil al-Muhtadin, II;84).

  1. Dari penjelasan para Ulama tersebut kita bisa memahami bahwa Talqin itu sangat dianjurkan, karena juga memilki manfaat yang utama, seperti
  2. Wasiat pada si mayat akan pertanyaan kubur
  3. Mengingatkan orang-orang yang hadir di situ akan adanya siksa dan nikmat kubur dan secara eksplisit menyuruh kita untuk selalu menjaga sikap, Iman (tauhid), Islam (syariat) dan Ihsan (muamalah).
  4. Mendo’akan si mayit agar mendapatkan ampunan minimal mendapatkan keringanan disisi Allah SWT.

Dilansir dari harkah.id, Talqin juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW, seperti dalam hadits berikut,

1) Abu Dawud

Rasulullah SAW bersabda: Talqinlah Mayitmu dengan ucapan laa ilaaha illallah. (Sunan Abu Dawud, Juz II)

2) Nasa’i, dengan jalur periwayatan dari Abu Sa’id al-Khudri.

Berdasarkan hadis Rasulullah, riwayat ‘Aisyah dikemukakan bahwa orang yang sudah dikuburkan, maka ia masih tetap bisa merasakan dan mendengar atas kehadiran, salam (yang tentu saja pernyataan dan doa yang ditunjukkan kepada Allah untuknya) dari orang yang menghadiri (menziarahi) dirinya (al-Habib Zain al-‘Abidin al-‘Alawi, al-Ajwibah al-Ghaliyah, 60-61).

Selesai talqin hendaklah sejumlah orang supaya tetap berada di sekitar kubur untuk sesaat waktu mendo’akan tatsbit dan magfirah, disamping dan membacakan surat Yasin dan Tahlil. Semoga kita selalu dan lindungan, petunjuk dan magfirah-Nya.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *