5 Langkah Pertolongan Pertama pada Serangan Stroke

Hajinews.idStroke bisa menyerang secara tiba-tiba. Orang yang mengalami serangan stroke biasanya akan kesulitan untuk mencari pertolongan. Bahkan, tak jarang mereka akan kehilangan keseimbangan atau kesadaran sehingga dapat jatuh.

Oleh karena itu, penting bagi pasangan, anggota keluarga, dan orang-orang terdekatnya untuk lebih peka dan waspada dalam melakukan pertolongan pertama pada gejala stroke.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Saat melakukan pertolongan pertama pada gejala stroke, pastikan Anda tetap tenang dan tidak dalam kondisi panik. Kemudian, segera hubungi pertolongan darurat di 118/119 atau ambulan. Berikut ini cara pertolongan pertama jika terjadi serangan gejala stroke yang dilansir dari sehatq

1. Perhatikan kondisi penderita stroke

Salah satu langkah pertolongan pertama pada gejala stroke adalah memerhatikan kondisi penderitanya terlebih dahulu.

Langkah pertolongan pertama stroke yang utama adalah memastikan penderita berada dalam kondisi sadar atau tidak. Ini karena pertolongan pertama pada orang yang berada dalam kondisi sadar dan tidak sadar tentunya berbeda.

Jika penderita dalam kondisi sadar

  • Tempatkan penderita stroke dalam posisi yang nyaman secara perlahan. Idealnya, mereka harus berbaring miring dengan posisi kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dari tubuh dengan cara ditopang oleh pakaian.
  • Buka pakaian bagian atas penderita, seperti kerah kemeja yang berkancing.
  • Apabila penderita merasa kedinginan, gunakan mantel tebal untuk menghangatkan tubuhnya.
  • Cek jalan napas penderita, apakah ada benda atau zat, seperti muntah, di mulut yang mungkin dapat menghambat pernapasan atau tidak.
  • Jangan memberi makanan atau minuman apa pun.
  • Perhatikan gejala atau perubahan kondisi apa pun yang dialami pada penderita. Nantinya, Anda dapat menyampaikan perubahan kondisi apa pun pada petugas medis di rumah sakit.

Jika penderita dalam kondisi tidak sadar

  • Pada orang yang kehilangan kesadaran, Anda perlu memeriksa jalan napas dan detak jantungnya.
  • Caranya, angkat dagu dan miringkan sedikit kepala penderita ke belakang untuk melihat apakah ia bernapas atau tidak. Anda juga bisa menempatkan pipi Anda di dekat area mulut penderita untuk mengetahui apakah penderita bernapas atau tidak.
  • Jika tidak ada suara napas dan detak jantung pun tidak terasa, maka Anda harus segera memberikan CPR (cardiopulmonary resuscitation).

2. Pastikan gejala penderita stroke dengan metode FAST

Orang yang kehilangan kesadaran sampai jatuh memang belum tentu menandakan ia terserang stroke.

Nah, untuk memastikan apakah seseorang benar-benar terserang stroke atau tidak, Anda dapat melakukan empat langkah deteksi stroke melalui metode FAST. FAST adalah kepanjangan dari:

  • Face: periksa apakah wajah penderita dapat digerakkan dengan normal, mengalami rasa kebas, atau salah satu sisi wajahnya menurun.
  • Arms: coba minta orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Periksa apakah salah satu tangan penderita terangkat lebih rendah dari yang lain atau tidak.
  • Speech: ajak orang tersebut berkomunikasi, ajukan pertanyaan dan perhatikan cara ia berbicara serta apa reaksinya. Orang yang terserang stroke akan sulit mengucapkan kata dengan jelas dan kesulitan memahami maksud yang dibicarakan orang lain.
  • Time: apabila setiap langkah deteksi menunjukkan gejala stroke maka segera cari pertolongan medis darurat.

3. Kenali gejala stroke yang mungkin muncul

Pertolongan pertama pada gejala stroke mungkin tidak bisa dilakukan tanpa mengenali terlebih dahulu seperti apa gejala stroke. Beberapa gejala stroke yang umum dialami oleh penderita stroke, antara lain:

  • Mual
  • Pusing
  • Sakit kepala secara tiba-tiba
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan berbicara
  • Salah satu sisi tubuh mengalami pelemahan atau kelumpuhan
  • Mengalami gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua mata
  • Mengalami mati rasa pada bagian wajah, tangan, dan kaki, terutama pada salah satu sisi
  • Merasa kebingungan
  • Kehilangan keseimbangan atau kesadaran

4. Segera hubungi nomor darurat atau ambulans

Jika sudah berhasil mengidentifikasi serangan stroke yang terjadi pada orang lain, sebaiknya segera cari bantuan medis dengan menghubungi nomor darurat atau ambulans. Membawa pasien stroke langsung ke rumah sakit bisa saja dilakukan sebagai pertolongan pertama pada gejala stroke, tetapi apabila ini dilakukan secara mandiri tanpa bantuan tenaga medis dapat berisiko membahayakan kondisi pasien stroke.

5. Melakukan perawatan dan pengobatan

Saat bantuan tenaga medis sudah datang, mereka akan mengawasi detak jantung dan tekanan darah pasien serta memastikannya tetap normal. Pasien stroke dapat diberikan obat stroke lini pertama, seperti alteplase, untuk membantu menghancurkan gumpalan darah yang menyumbat otak.

Jenis obat tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah kecacatan jangka panjang dan menurunkan risiko kematian pada pasien.

Namun, obat stroke alteplase hanya boleh diberikan 3 jam setelah serangan gejala stroke muncul. Maka dari itu, tim medis biasanya akan menanyakan sejumlah pertanyaan pada Anda atau orang yang menemani pasien mengenai kapan gejala stroke muncul pertama kali.

Menurut American Heart Association, perawatan dan pengobatan dalam pertolongan pertama gejala stroke perlu diberikan dalam waktu kurang dari 4,5 jam setelah serangan stroke berlangsung.Jika kondisi pasien sangat parah, tindakan yang dilakukan dokter bisa meliputi operasi pengangkatan gumpalan darah yang dilakukan dalam 24 jam setelah gejala stroke berlangsung.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar