Penyebab Serangan Jantung Ashraf Sinclair Diungkap Keluarga!

banner 400x400

Jakarta, hajinews.id- Selama ini penyebab serangan jantung Ashraf Sinclair selalu jadi misteri. Kini, keluarga akhirnya buka suara dan menjelaskan penyebabnya.

Dalam sebuah kesempatan wawancara, Ashraf mengaku sangat gemar berolahraga di pusat kebugaran.Salah satu yang biasa dia lakukan adalah nge-gym.Lantas, kenapa orang yang masih muda dan suka berolahraga ini justru terkena serangan jantung?

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Dilansir dari sajiansedap.com, Sepupu Bunga Citra Lestari (36), Ivan Permana menceritakan kronologi meninggalnya aktor asal Malaysia, Ashraf Sinclair (40).

Ivan Permana mengatakan jika meninggalnya Ashraf diduga karena terlalu capek, usai pulang dari New York, Amerika Serikat belum lama ini.

“Kan perjalanan jauh kan dan terusnya pasti masih jetlag. Mungkin tidurnya baru tidur ayam, langsung esoknya Ashraf jalani kegiatan yang padat,” kata Ivan Permana pada Kamis (20/2/2020).

Ivan menambahkan kalau pada Senin (17/2/2020) setelah pulang dari New York, Ashraf banyak jadwal. Mulai meeting, mengantarkan Unge, dan berolahraga.

“Nah malam itu (Senin malam) dia (Ashraf) mungkin belum bisa istirahat juga belum bisa tidur, dia malah olahraga. Dia olahraga crossfit mungkin dia pikir supaya untuk ah biar capek sekalian deh, biar tidurnya enak, kan ada orang begitu kan,” ucapnya.

Ivan menilai bahwa karena keletihan dan detak jantung yang berdetuk cepat usai crossfit, kondisi tubuh Ashraf diduga melemah dan kemudian menghembuskan nafas terakhirnya di rumah.

“Bunga pulang kerja dari Indonesian Idol jam 2 pagi. Bunga masih ngobrol sama Ashraf di tempat tidur kamarnya. Habis itu Bunga tinggalin ke kamar mandi untuk bersihin make up sama milih-milih foto,” jelasnya.

Ketika usai dari kamar mandi, menurut pengakuan Unge kepada Ivan, pelantun lagu ‘Cinta Sejati’ dan ‘Sunny’ itu menghampiri Ashraf yang sudah tidur dengan posisi memunggunginya.

“Disamperinlah, minta bantu untuk milih-milih foto, ‘Yang tolong bantuin dong pilih foto nih yang mana’. Mungkin buat konten atau apa. Di situ Ashraf udh enggak jawab, sudah enggak respons,” katanya.

Ivan menambahkan bahwa bintang film ‘My Stupid Boss’ dan ‘Habibie & Ainun’ itu mencoba membalikan badan Ashraf yang sudah tertidur dan rupanya sang suami sudah tidak ada.

“Dibangunin udah enggak bisa sama Unge sih Ashraf. Habis itu dia (Unge) histeris, kebetulan di rumah ada mamanya Bunga,” ungkapnya.

Ivan menuturkan bahwa ibunda Bunga Citra Lestari langsung naik ke kamar Unge untuk mengecek apa yang terjadi, atas teriakan histeris anaknya.

“Menurut mamanya Bunga di situ ketika dicek udah enggak ada nadinya. Cuma namanya orang lagi panik takut salah apa gimana makanya dibawa ke IGD rumah sakit,” ujar Ivan Permana.

Kenapa Orang Muda Bisa Kena Serangan Jantung?

Sebuah riset yang terbit pada April 2019 mengungkapkan, tingkat serangan jantung untuk orang berusia di bawah 40 tahun semakin meningkat. Selama beberapa dekade, usia lanjut ditetapkan sebagai salah satu faktor risiko terbesar seseorang terkena serangan jantung. Namun, sekarang umur tak bisa dijadikan patokan. Pasalnya, mereka yang berusia di bawah 50 tahun pun rentan mengalami serangan jantung.Menurut ahli jantung Luke Laffin, salah satu faktor risiko terbesar adalah meningkatnya penderita diabetes tipe 2 di kalangan orang muda.

Ada tiga faktor utama penyebab meningkatnya penderita diabetes tipe 2.

  • Pertama, pola makan keliru dan konsumsi makanan olahan yang terlalu sering.
  • Kedua, obesitas, ini termasuk skinny fat.
  • Ketiga, gaya hidup pasif atau menurunnya aktivitas fisik.

Menurut Laffin, terlalu sering menggunakan waktu untuk bermain ponsel membuat banyak orang menurunkan aktivitas fisik dalam beberapa dekade terakhir. Pergeseran gaya hidup ini pun yang membuat para ahli terkejut dengan fakta meningkatnya serangan jantung di kalangan muda.

Sementara itu, dr Ratih Fabriani, dokter jantung di Rumah Sakit Universitas Indonesia, pernah mengungkap bahwa serangan jantung makin banyak diderita orang yang berusia 30 tahunan. Banyak juga penderita jantung yang sebelumnya tampak sehat, bugar, dan tidak memiliki riwayat penyakit apa pun dalam keluarganya.

“Banyak juga pasien-pasien saya usia 30 tahun, 32 tahun sudah mengalami toleransi glukosa terganggu. Kalau normalnya kurang dari 100, ini sudah 110-120,” kata Ratih, diberitakan Kompas.com (5/7/2019).

Sama seperti Laffin, Ratih pun menduga bahwa pergeseran usia penderita jantung dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang berubah. Makanan dan minuman manis yang berlebihan bisa menambah risiko seseorang terkena penyakit jantung. (Sitha/diolah dari berbagai sumber).

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar