Track Record Yahya C Staquf, Pernah Dikecam Dunia

Yahya C Staquf bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Dok Net

Jakarta, Hajinews.id – Nama Yahya C Staquf muncul dan menguat sebagai pengganti Menteri Agama Fachrul Razi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan meresuffle kabinet pada Rabu (23/12/2020) besok.

Lantas bagaimana sosok Yahya C Staquf? Di pemerintahan, Gus Yahya, begitu disapa, pernah menjabat anggota Dewan Pertimbangan Presiden 2015-2019 pengganti Hasyim Muzadi.

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Kakak dari tokoh muda NU Yaqut Cholill Qoumas itu, sebelumnya pernah menjadi juru bicara Presiden keempat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) .

Yahya Cholil Staquf pernah menuai sorotan saat menghadiri undangan acara American Jewish Committee (AJC) berpidato tentang resolusi konflik keagamaan.

Ia bertemu dengan Perdana Menteri Zionis-Israel, Benjamin Netanyahu. Pertemuan itu berlangsung pada Kamis (14/6/2018). Netanyahu lalu mengunggah foto-fotonya di Twitter.

Kunjungan Yahya Cholil Staquf ke wilayah Palestina yang dijajah Zionis-Israel menjadi kontroversi. Kritik dan kecaman bukan hanya datang dari dalam negeri, tapi juga dari dunia internasional. Palestina, lewat kementerian luar negeri, mengutuk kunjungan Yahya Cholil Staquf itu.

Melansir Aswajanu944.blogspot.com, KH Yahya Cholil Staquf dididik dari masa kanak-kanak awal pendidikan formal dan spiritual pertama-tama oleh ayahnya, kakeknya dan pamannya, dari keluarga Bisri yang terkenal dari Rembang, Jawa Tengah, dan selanjutnya oleh Kyai Haji Ali Maksum (1915 – 1989) di rumahnya sekaligus merupakan madrasah di Yogyakarta. KH. Ali Maksum sendiri adalah murid langsung Syekh Umar Hamdan al-Makki (1858 – 1948) dan Syekh Hasan Masshat al-Makki (1900 – 1979) Mekah.

Di masa reformasi politik Tanah Air KH Yahya Cholil Staquf adalah anggota Komisi Pemilihan Nasional Indonesia dan selama transisi kekuasaan dari pemerintahan otoriter ke demokrasi, dan menjabat sebagai juru bicara kepresidenan untuk kepala negara Indonesia pertama yang dipilih secara demokratis – Kyai Haji Abdurrahman Wahid yang mengepalai Nahdlatul Ulama selama 15 tahun.

Yahya Cholil Staquf juga pernah dipercaya sebagai tenaga ahli perumus kebijakan pada “Dewan Eksekutif Agama Agama di Amerika Serikat – Indonesia” yang didirikan berdasarkan perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Presiden Obama dan Presiden Jokowi pada Oktober 2015, dalam rangka “menjalin kemitraan strategis antara AS dan Indonesia.

Selain memanajemeni sehingga go internasional dari Raudlatuth Tholibin Madrasah di Rembang, Jawa Tengah, Kiyai Yahya ini juga bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan antara Nahdlatul Ulama dan US Supreme Council Dewan Eksekutifnya, dan juga untuk perluasan operasi NU ke Amerika Serikat, yang tahap awal ke Amerika Utara, Eropa dan Timur Tengah. Dalam kapasitas ini, beliau dianggap sukses dalam da’wah NU untuk lebih memperkenalkan Islam yang rakhmatanlil’alamin yang sangat diterima oleh Masyarakat Barat.

Dalam mengejar tujuan-tujuan ini, Gus Yahya selanjutnya mendirikan organisasi berbasis di AS, yakni Bayt ar-Rahmah li ad-Da’wa al-Islamiyah Rahmatan li al-‘Alamin (Rumah Rahmat Ilahi untuk Mengungkap dan Memelihara Islam sebagai Berkah untuk Semua Ciptaan) pada bulan Desember 2014, untuk melayani sebagai pusat untuk perluasan operasi Nahdlatul Ulama di Amerika Utara, Eropa dan Timur Tengah, dan untuk mengkonsolidasikan ahlussunnah wal jamaah mendunia. “Untuk membawa dunia di mana Islam, dan Muslim, benar-benar bermanfaat dan berkontribusi terhadap kesejahteraan seluruh umat manusia. Gus Yahya adalah anggota Bayt ar-Rahmah’s dewan direksi dan Direktur Urusan Agama (modir).

Ssebagai pengurus PBNU, Gus Yahya mempunyai jaringan internasional yang cukup brilian dalam menawarkan eksistensi Islam Nusantara, yang lebih mengedepankan sikap moderat, toleran dan Islam yang memberi rahmat bagi seluruh alam.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *